JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah ironi dirasakan pengemudi ojek online (ojol) bernama Iky (23) yang tidak bisa mencari nafkah dengan akunnya karena akun tersebut ditangguhkan.
Hal ini terjadi tak lama setelah Iky menurunkan penumpang di Flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, karena sang penumpang menolak untuk mengenakan helm.
Menurut penjelasan Iky, penumpang itu memesan jasanya dari Jalan Taruna, Pulogadung, menuju Pondok Kelapa, Duren Sawit.
Ia menuturkan, sejak awal, perempuan itu menolak menggunakan helm. Namun, Iky terpaksa tetap mengambil pesanan itu.
"Namanya orderan Maxim, enggak bisa dibatalkan kalau sudah mulai jalan. Akhirnya saya oke-in," tutur Iky, Jumat (15/9/2023).
Sepanjang perjalanan, Iky terus berusaha membujuk penumpang tersebut agar mau mengenakan helm.
Ajakan tersebut diabaikan dengan alasan rambut penumpang itu masih basah.
Ternyata, di Flyover Klender ada razia polisi. Iky yang tidak mau terlibat masalah dengan polisi karena membawa penumpang yang melanggar aturan pun menurunkan sang penumpang.
Sang penumpang tak terima dan cekcok terjadi. Tak lama, muncul ulasan negatif di akunnya yang kemudian memengaruhi pendapatan Iky.
Akun milik sang pengemudi ojol tak bisa digunakan alias ditangguhkan.
Iky sudah berupaya mengembalikan akunnya, tetapi hasilnya masih nihil.
Dia mencoba menghubungi Satgas yang tugasnya menangani keluhan dari pengemudi ojol.
“Saya minta pendapat, gimana solusinya, ke kantor atau gimana. Katanya ke kantor juga percuma, mereka enggak bisa cabut ulasan negatif kalau bukan diminta pihak customer," jelas Iky.
Menurut dia, satu-satunya cara agar akunnya kembali bekerja adalah jika sang penumpang meminta aplikator tempat Iky bekerja untuk mencabut ulasan negatifnya.
Akan tetapi, sampai saat ini, penumpang itu tak bisa dihubungi ataupun dicari tahu keberadaannya.
Baca juga: Ingin Akunnya Kembali, Ojol yang Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm: Mahal Daftarnya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.