BEKASI, KOMPAS.com - Nur Hidayati (47) tetap harus mengeluarkan biaya Rp 170.000 untuk pembayaran air PAM Tirta Patriot yang keluar dalam kondisi tidak layak digunakan.
Nur menuturkan, biaya tersebut harus dikeluarkannya setiap bulan meski krisis air tengah melanda wilayahnya.
"Kalau bulan ini ya Rp 160.000 hampir Rp 170.000 deh dengan kondisi airnya yang kayak gitu (keruh dan berbau)," kata Nur saat ditemui di rumahnya kawasan Bekasi Utara, Selasa (19/9/2023).
"Masa ini kita bayar dikasih airnya yang kayak gitu kan ngenes banget," sambungnya.
Baca juga: Gatal-gatal akibat Air PAM Keruh, Warga Bekasi Habiskan Dana Rp 2 Juta untuk Berobat
Nur mengatakan, ia sebenarnya tak mempermasalahkan nominal pembayaran asalkan mendapatkan pelayanan yang terbaik.
"Enggak masalah kalau bayar air mahal tapi kualitas bagus, dengan air begitu gimana kita enggak emosi emak-emak," ujar dia.
Nur lalu membandingkan harga yang dipatok untuk membeli air galon dengan pembayaran air PAM. Kualitas air galon menuturnya jauh lebih bersih.
"Harusnya kan gini ya namanya mereka ngurus air ya, masa kalah sama air isi ulang yang jual satu air galon Rp 5.000 sudah bersih loh," kata dia.
Setelah adanya krisis air PAM ini, Nur mengaku tidak ingin melanjutkan berlangganan. Ia memilih air tanah untuk cari aman.
Baca juga: Warga Bekasi Alami Gatal-gatal Kulit akibat Air PAM Keruh dan Bau
"Saya enggak mau berlangganan, mau nutup, pakai air tanah saja deh cari aman," ucapnya.
Adapun dalam kasus pencemaran limbah di Kali Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi melalui Perumda Tirta Patriot telah mengambil keputusan peralihan air baku ke Kalimalang.
Peralihan air baku ke Kalimalang dianggap lebih bersih karena merupakan bagian dari SPAM Jatiluhur yang merupakan proyek Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, peralihan penggunaan air Kalimalang itu melalui metode pipanisasi.
Harapannya, pelanggan Perumda Tirta Patriot tak lagi mengalami krisis air.
Dengan opsi tersebut, Kali Bekasi yang sampai sekarang tercemar limbah pabrik, tidak lagi digunakan sebagai air baku.
"Ya Kalimalang kami akan buat pipanisasi sehingga nanti kita tidak lagi bergantung kepada Kali Bekasi," kata dia, Senin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.