JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) ternyata pernah melanggar peraturan lalu lintas karena kelakuan penumpangnya. Salah satunya Ahmad Badrawi (43).
Pria yang sejak 2017 menjadi pengendara ojol itu mengatakan, situasi itu bagai buah simalakama bagi para pengemudi ojol.
"Saya namain buah simalakama. Kami enggak tarik, butuh (uang), ditarik (angkut penumpang) juga sebenarnya serba salah," kata Ahmad kepada Kompas.com di wilayah Sumber Artha, perbatasan Bekasi-Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Kisah Ahmad Badrawi, Pengemudi Ojol yang Ditilang Karena Penumpang Tak Mau Pakai Helm
Salah satu yang Ahmad ingat adalah ketika ia terpaksa menuruti penumpang yang tidak mau mengenakan helm.
Kala itu, ia mengantarkan seorang anak sekolah ke wilayah Summarecon Kota Bekasi.
Sejak awal menjemput, Ahmad sudah membujuk remaja tersebut untuk mengenakan helm. Namun, penumpang itu menolak.
"Kata saya, 'Dek, pakai helm'. Terus dia jawab, 'Jangan, Pak, saya kalau pakai helm, suka pusing'," ucap Ahmad meniru percakapan dengan remaja tersebut.
Baca juga: Derita Pengemudi Ojol Kena Suspend padahal Hanya Ingin Tegakkan Aturan…
Ahmad kembali membujuk dengan mengatakan bahwa lebih baik kepala pusing karena memakai helm, dibandingkan ditilang atau kecelakaan.
"Si anak ini bilang, 'Sudah, Pak, enggak pernah ada razia di situ (di wilayah Summarecon)'. Ya sudah, naik si penumpang. Nah, ternyata waktu itu ada razia," tutur Ahmad.
Ahmad pun ditilang. Saat itu, Ahmad mencoba untuk meminta tanggung jawab kepada orangtua si penumpang.
Namun, usaha itu sia-sia. Orangtua penumpang tidak mau bertanggung jawab.
"Dikasihlah surat cinta (surat tilang), padahal kesalahan anaknya, enggak mau pakai helm. Ya mau enggak mau, saya kena sidang," tutur dia.
Akibat hal itu, Ahmad mengeluarkan uang Rp 80.000 untuk biaya sidang tilang. Padahal, seingat Ahmad, tarif mengantar penumpang ketika itu hanya Rp 13.000.
"Akhirnya menombok. Saya sudah konfirmasi ke orangtua, tapi orangtuanya memang enggak mau tahu, angkat tangan," jelas Ahmad.
Situasi serupa dialami oleh pengemudi ojol bernama Iky (23) baru-baru ini. Penumpangnya tidak mau memakai helm dengan alasan rambutnya masih basah.
Iky akhirnya terpaksa menurunkan penumpang itu dalam perjalanan dari Pulogadung menuju Duren Sawit, Jakarta Timur, karena tak jauh dari sana ada razia.
Penumpang tersebut kemudian memberi ulasan negatif dan tidak mau bayar. Akibat ulasan negatif itu, Iky sampai saat ini tidak bisa mendapatkan penumpang dari aplikasinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.