Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeran Film Dewasa Mengaku Korban, Polisi: Hak Saksi Bilang Apa Pun...

Kompas.com - 20/09/2023, 15:10 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemeran film dewasa buatan rumah produksi di Jakarta Selatan mengaku sebagai korban usai diperiksa Polda Metro Jaya, Selasa (19/9/2023).

Mereka diperiksa polisi sebagai saksi fakta dalam produksi film dewasa tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, para pemeran film dewasa itu berhak mengatakan apa pun.

"Itu hak saksi untuk mengatakan apa saja yang diketahui, didengar, dan dialaminya sendiri," kata Ade Safri saat dikonfirmasi, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Pengakuan Para Pemeran Film Dewasa Jaksel, Ada yang Dipaksa hingga Diupah Tak Sesuai Janji

Setelah memeriksa para pemeran itu, polisi akan meminta keterangan ahli untuk melengkapi penyelidikan kasus ini.

Setelah itu, polisi akan melakukan gelar perkara, termasuk untuk memutuskan status hukum para pemeran film itu.

"Selanjutnya, kami akan periksa ahli (ITE, pidana, pornografi). Baru setelah itu, kami akan lakukan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum, termasuk penetapan tersangka," jelas Ade Safri.

"Nanti akan ditentukan apakah status saksi layak naik menjadi tersangka atau tidak," tambah dia.

Baca juga: Pengakuan MGP Hanya Dibayar Rp 1 Juta Setelah Main Film Dewasa, padahal Dijanjikan Rp 15 Juta

Diketahui, pemeran film dewasa buatan rumah produksi di Jakarta Selatan diperiksa polisi, Selasa kemarin.

Dari 16 pemeran, hanya 12 orang yang hadir memenuhi panggilan polisi. Usai pemeriksaan, mereka mengaku sebagai korban dari rumah produksi tersebut.

Salah satunya, MGP. Ia mengaku kerap diteror dan dipaksa oleh pihak rumah produksi film dewasa.

"Dia lebih ke teror, karena telepon terus-terusan enggak berhenti dengan nomor yang berbeda. Dia sampai chat pakai lima nomor berbeda," ujar MGP.

MGP juga mengaku hanya dibayar Rp 1 juta oleh sutradara. Padahal, sutradara film tersebut menjanjikan bayaran sebesar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.

"Kemarin kan bilangnya dibayar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta, tapi nyatanya aku cuma dibayar Rp 1 juta," ucap MGP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com