Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Air Mata Ditembakkan di Lokasi Bentrokan Ormas di Bekasi, Warga: Mata Perih, Anak-anak Ketakutan

Kompas.com - 21/09/2023, 21:43 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Euis Puspita Awalia atau Euis, salah seorang warga yang berada di lokasi bentrokan antar-organisasi masyarakat (ormas) mengatakan, polisi menembakkan gas air mata saat membubarkan massa yang bentrok, Rabu (20/9/2023) malam.

Gas air mata itu bahkan turut dirasakan oleh anak-anaknya, yang saat kejadian berada di dalam restoran cepat saji.

"Iya, itu anak saya sendiri. Mereka panik juga mungkin, yang tadinya lagi makan tiba-tiba, ‘Ayo, ayo, masuk, masuk’, kayak benar-benar digiring," kata Euis kepada wartawan, Kamis (21/9/2023) malam.

Baca juga: Kesaksian Warga Saat Bentrokan Ormas Pecah di Bekasi, Mencekam dan Ada Tembakan Gas Air Mata

Selain anak-anak ketakutan, Euis juga merasakan matanya perih akibat gas air mata. Padahal, Euis saat itu sedang berada di dalam restoran.

"Sejak di situ memang sudah tercium juga ke dalam. Sudah tercium, sesak juga di situ," tutur dia.

Euis bercerita, bentrokan terjadi sejak Rabu sore. Namun, ia mengira bentrokan selesai malam harinya. Karena itu, ia bersama tiga anak dan suaminya berangkat ke restoran cepat saji tersebut.

Namun, tak lama beberapa lama setelah Euis dan keluarganya makan di sana, bentrokan kembali terjadi.

"Tiba-tiba di luar ada kemacetan luar biasa di situ. Kami tahu sebelumnya kalau bentrokan itu sudah terjadi sore hari di pertigaan Setu. Dipikir kami sudah selesai, tahunya mereka melanjutkan," jelas Euis.

"Nah dari situ, kami sama pengunjung yang lain, akhirnya berinisiatif enggak boleh keluar. Walaupun sudah selesai makan, ya kami di dalam," imbuh dia.

Baca juga: Satu Pria Tewas dalam Bentrokan Ormas di Bekasi

Situasi yang mencekam membuat perempuan dan anak-anak diminta untuk masuk ke ruangan yang lebih aman. Sementara para pria berjaga dan sesekali ke luar untuk memantau situasi.

Tak berselang lama, para pria masuk ke dalam karena mata mereka perih akibat gas air mata.

Setelah kurang lebih satu jam di dalam dan situasi mulai kondusif, Euis dan keluarganya memutuskan untuk pulang.

Adapun bentrokan ormas pecah di Jalan Raya Setu-Bantargebang, Kota Bekasi, pada Rabu malam.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengungkapkan, bentrokan bermula ketika ada leasing hendak menarik kendaraan menunggak di wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.

"Awalnya antara pihak leasing dengan pemegang unit kendaraan. Kemudian, pemegang unit kendaraan ini memanggil ormas (ormas A dan B)," ucap Twedi di lokasi, Rabu malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Kumpulkan 840.640 KTP, Dharma Pongrekun Juga Unggah Surat Dukungan untuk Perkuat Syarat Cagub Independen

Megapolitan
Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Kronologi Tabrak Lari di Gambir yang Bikin Ibu Hamil Keguguran, Pelat Mobil Pelaku Tertinggal di TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com