Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkerumun di Sekitar Rumah yang Terbakar di Pulogadung, Warga sampai Tersiram Air

Kompas.com - 22/09/2023, 23:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga memadati lokasi di sekitar rumah yang kebakaran di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2023) malam.

Pantauan di lokasi, mereka memenuhi gang senggol saat Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur melakukan proses pendinginan.

Meskipun gang senggol dalam kondisi gelap, warga berdesak-desakan dan berkerumun di sekitar rumah yang terbakar itu.

"Mundur, mundur, kasih jalan dulu," ujar seorang petugas pemadam kebakaran saat berjalan sambil memegang selang.

Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat Pulogadung, 1 Rumah Ludes Terbakar

Warga sebenarnya tidak berada tepat di depan rumah yang sebelumnya terbakar.

Namun, beberapa di antara mereka yang berada di barisan paling depan terdorong oleh warga lainnya yang baru datang dan ingin melihat situasi rumah itu.

Seseorang bertubuh besar yang memakai baju abu-abu sengaja berdiri tepat di depan barisan warga di sisi kiri rumah itu.

Dia berdiri untuk menahan warga saling mendorong dan maju ke depan rumah itu.

"Minggir, minggir, ini bukan tontonan," kata dia ketika salah seorang warga berupaya melihat aksi petugas pemadam kebakaran dari balik tubuh pria itu.

Sementara itu, beberapa pemadam kebakaran yang mondar-mandir di gang senggol terus mengingatkan warga agar tidak menginjak selang.

Menonton di bawah kucuran air

Rumah yang terbakar memiliki dua lantai. Namun, bagian yang terbakar hanyalah lantai dua rumah itu.

Lantaran pemadaman terfokus di lantai dua, air yang disemprot para pemadam kebakaran mengucur ke lantai satu.

Kucuran air tampak seperti "air terjun" karena lokasi lantai dua berada di bagian belakang rumah itu. Jadi, aliran air yang jatuh ke bawah tampak mengalir secara "halus".

Namun, sesekali selang pemadam kebakaran mengarah ke bagian depan rumah sehingga warga yang menonton juga tersiram air.

Meski demikian, hal tersebut tidak membuat warga mundur. Beberapa dari mereka bahkan bertahan di bawah siraman air.

Baca juga: Rumah yang Terbakar di Pulogadung Diduga Sengaja Dibakar, Saksi Diperiksa Polisi

Ada pula yang sengaja mencuci kaki di bawah air pemadam kebakaran.

"Yang hujan di sini saja ya?" ujar seorang anak kecil yang berjalan dengan dua temannya ke depan rumah itu.

Adapun kebakaran itu dilaporkan sekitar pukul 19.27 WIB.

Sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran dan 48 personel dikerahkan. Api berhasil dipadamkan pukul 20.00 WIB, sebelum merambat ke bangunan di sekitarnya.

Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, rumah itu diduga disiram bensin sebelum dibakar.

"Menurut saksi, anak tetangga, ada yang menyiramkan bensin," kata Gatot dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Selidiki Pembobolan Dua Toko Vape di Tangerang, Polisi Kantongi Rekaman CCTV

Kini, saksi yang memberikan keterangan tersebut diperiksa oleh Polsek Pulogadung untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut.

Sementara itu, Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Timur bernama Muncul mengatakan, penyebab kebakaran masih diselidiki.

"Dugaan penyebab sementara belum bisa diketahui. Sementara ini masih dalam penyelidikan dan (kami) menanyakan ke warga sebagai saksi (kebakaran)," kata Muncul di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com