Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bak Makan Buah Simalakama, Sopir Ojol Tetap Apes Ketika Ikuti ataupun Langgar Aturan

Kompas.com - 23/09/2023, 13:29 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi tak mengenakkan dialami dua sopir ojek online (ojol) bernama Iky (23) dan Ahmad Badrawi (43).

Mereka sama-sama merugi usai berhadapan dengan penumpang yang menolak untuk taat aturan, yakni mengenakan helm saat berkendara.

Meski menyikapi penumpang bebal tersebut dengan cara berbeda, satu memilih untuk tegas menurunkan sang penumpang dan satu lainnya terpaksa tetap mengambil orderan, keduanya ternyata tetap apes.

Kompas.com merangkum cerita Iky dan Ahmad di sini:

Baca juga: Maxim Bantah Suspend Akun Ojol yang Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm

Tak bisa narik usai dapat ulasan negatif

Sopir ojol bernama Iky mengaku sulit mendapatkan pelanggan usai mendapat ulasan negatif dari mantan penggunanya.

Ulasan negatif itu Iky dapat karena ia terpaksa menurunkan sang penumpang di tengah jalan di dekat Flyover Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pasalnya, sang penumpang menolak menggunakan helm.

Sementara itu, tak jauh dari tempat kejadian, ada razia yang dilakukan polisi lalu lintas.

Iky yang tidak ingin mengambil risiko kena tilang memilih untuk menurunkan penumpangnya.

Setelah mendapat ulasan negatif dari penumpang itu, akun Iky pun kesulitan menarik penumpang baru.

"Setelah kejadian tanggal 14 September hanya dapat dua (pesanan) dari pagi sampai malam," kata salah satu mitra PT Maxim Indonesia itu kepada Kompas.com, Jumat (22/9/2023).

Baca juga: Ironi bagi Ojol yang Berusaha Taat Aturan, Akun Kena Suspend Setelah Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm

Iky pun terpaksa meminjam akun rekan sesama sopir ojol agar bisa mencari nafkah.

Namun, waktu Iky terbatas untuk menggunakan akun tersebut, yakni hanya dari 00.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Pendapatan sang sopir ojol pun berkurang drastis dari biasanya Rp 170 ribu per hari menjadi hanya Rp 70.000.

Muncul isu bahwa akun Iky di-suspend oleh PT Maxim Indonesia. Namun, isu tersebut dibantah oleh humas Maxim Indonesia Yuan Ifdal Khoir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com