Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersedia Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Ajukan Syarat ke Pemprov DKI

Kompas.com - 23/09/2023, 13:52 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenda warga Kampung Bayam masih berdiri di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jalan Sunter Permai Raya, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (23/9/2023).

Untuk diketahui, waktu pembongkaran mandiri tenda warga Kampung Bayam untuk pembangunan trotoar di depan JIS telah habis pada Jumat (22/9/2023).

Mereka yang merupakan korban penggusuran dari proyek JIS itu memilih untuk bertahan di tenda sampai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa memberikan solusi yang terbaik.

Meski begitu, Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Minawati mengatakan, pihaknya menyodorkan sejumlah syarat kepada Lurah Papanggo Tomi Haryono jika ingin memindahkan warga Kampung Bayam ke Rusunawa Nagrak, Cilincing.

"Kami mau bikin surat perjanjian itu, saya enggak mau dengan ucapan, kami maunya dengan perjanjian hitam di atas putih," kata Minawati kepada Kompas.com, Sabtu. 

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Hunian di Tower 3 Rusun Nagrak untuk Warga Kampung Bayam

"Iya (mau pindah ke Rusunawa Nagrak asal ada perjanjian hitam di atas putih), dengan persyaratan yang kami tentukan, dengan perjanjian yang kami tentukan," tutur Minawati.

Kemudian, Minawati membeberkan persyaratan apa saja yang telah disiapkan warga Kampung Bayam untuk Pemprov DKI Jakarta.

Pertama, menyiapkan mobil untuk warga Kampung Bayam pindahan dari tenda ke Rusunawa Nagrak.

Kedua, Pemprov DKI Jakarta harus menyiapkan bus sekolah untuk mengantarkan dan menjemput anak sekolah dari Nagrak ke tempat pendidikan yang berlokasi di sekitar JIS.

"Ketiga, kami pindah sementara, bukan menjadi warga asli. Terus, tidak ada pergantian identitas dan biaya retribusi rumah susun," ungkap Minawati. 

Baca juga: Warga Kampung Bayam Ingin Diajak Diskusi Cari Solusi Tentukan Nasib

Jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka warga Kampung Bayam tetap menolak pembongkaran tenda. 

Diberitakan, belakangan ini warga Kampung Bayam harap-harap cemas. Pasalnya, pihak Kelurahan Papanggo akan segera membongkar tenda mereka karena berdiri di atas saluran air dan dianggap bangunan liar.

Senin pagi pukul 07.00 WIB, warga Kampung Bayam mendatangi Kelurahan Papanggo dan bertemu Lurah Tomi Haryono. Hasil pertemuan menunda penertiban sampai Jumat (22/9/2023).

Untuk diketahui, Lurah Papanggo Tomi Haryono meminta warga Kampung Bayam untuk membongkar tenda secara mandiri karena akan dibangun trotoar.

Ia tidak menampik bahwa pembangunan trotoar juga berkait dengan berlangsung Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang, mengingat JIS merupakan salah satu lokasi pertandingan. 

Baca juga: Pemprov DKI: Rusun Nagrak Masih Gratis untuk Warga Eks Kampung Bayam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Satu dari Tiga Pelaku Pemukul Pemuda Disabilitas di Cakung Mantan Residivis

Satu dari Tiga Pelaku Pemukul Pemuda Disabilitas di Cakung Mantan Residivis

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Bawaslu DKI Bakal Panggil Gibran Rakabuming Terkait Bagi-bagi Susu di CFD Jakarta

Megapolitan
'Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih'

"Walau Jakarta Bukan Ibu Kota Lagi, Bukan Berarti Warganya Enggak Boleh Memilih"

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Polisi: Pelakunya Diduga Orangtuanya Sendiri

Megapolitan
Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Berencana Terapkan Sistem Satu Arah di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Siapkan Jalur Alternatif

Megapolitan
Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Ketua RW di Pondok Pinang Takut Kebanjiran Usai Saluran Air Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Perampokan Minimarket di Bekasi, Warga: Polisi Jarang Patroli

Megapolitan
Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Pengamen di Cakung Pukul Pemuda Disabilitas karena Kesal Tak Diberi Uang

Megapolitan
Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Pengamat: Mestinya Oknum yang Disebut Aiman Diperiksa atau Melapor

Megapolitan
Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Minimarket di Bekasi Dirampok Komplotan Bersenjata, Warga Takut Jadi Korban

Megapolitan
Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Tekan Kemacetan di Pamulang dan Pondok Aren, Dishub Tangsel Bakal Terapkan Sistem Satu Arah

Megapolitan
RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien 'Caleg Gagal'

RSJ Dr Soeharto Heerdjan Tidak Siapkan Pelayanan Khusus bagi Pasien "Caleg Gagal"

Megapolitan
Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Warga: Dari Zaman Gubernur DKI Jokowi, Baru Sekarang Saluran Air di Jalan RA Kartini Diperbaiki

Megapolitan
Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Soal Wacana Gubernur Jakarta Akan Ditunjuk Presiden, F-PKS: Seperti Kembali ke Orba

Megapolitan
Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Fraksi PDI-P DKI Sebut Biaya Pilkada Jangan Jadi Alasan Atur Penunjukan Langsung Gubernur Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com