JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bali Tower disebut sempat berupaya menjenguk Sultan Rif'at Alfatih yang dirawat di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, sejak 2 Agustus 2023.
Sebagai informasi, Sultan adalah korban jerat kabel fiber optik milik perusahaan itu di kawasan Jakarta Selatan pada Januari 2023.
Fatih, ayah Sultan, mengungkapkan bahwa direksi perusahaan itu pernah datang ke rumah sakit pada 22 Agustus lalu.
"Memang betul 22 Agustus mereka jenguk Sultan ke rumah sakit, tapi Sultan lagi di ruang operasi untuk penyuntikan lemak di pita suara," ujar dia kepada Kompas.com, Senin (25/9/2023).
Pada saat itu, perwakilan PT Bali Tower mengunjungi Sultan. Namun, mereka tidak berkabar.
"Mereka jenguk Sultan ke rumah sakit. Cuma karena salah, mereka datang tidak berkabar ke saya, pas mereka datang enggak ketemu Sultan," ujar Fatih.
"Sultan lagi di ruang operasi untuk penyuntikan lemak di pita suara. Jadi mereka enggak ketemu Sultan," sambung dia.
Dengan kata lain, PT Bali Tower belum mengetahui kondisi Sultan yang sebenarnya sampai saat ini.
Upaya penjengukan pun tidak pernah dilakukan, bahkan oleh perwakilan para direksi perusahaan tersebut.
Baca juga: Ayah Sultan Rifat Sebut PT Bali Tower Tak Pernah Meminta Maaf
Mereka juga tidak pernah mengontak Fatih untuk menanyakan kondisi Sultan. Bantuan dalam bentuk apa pun juga tidak ada.
PT Bali Tower dan keluarga Sultan sudah dimediasi oleh Menkopolhukam Mahfud MD di kantornya pada 12 Agustus lalu.
Mediasi menghasilkan kesepahaman bahwa keduanya akan berfokus pada pengobatan Sultan, dengan harapan PT Bali Tower bakal menjenguk korban.
Namun, kesepahaman hanya ucapan belaka. Perusahaan itu tidak berfokus pada pengobatan Sultan lantaran menjenguk pun tidak pernah.
"Saya tegaskan, PT Bali Tower belum pernah bertemu dengan Sultan untuk menjenguk," tegas Fatih.
Diketahui, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.
Saat itu, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya.
"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih, ayah Sultan.
Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Baca juga: Perbaiki Fungsi Menelan, Sultan Rifat Akan Operasi Kerongkongan
Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan. Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan.
Sebab, sopir diduga tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ujar Fatih.
"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.
Korban yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
Baca juga: Perawatan Sultan Korban Kabel Fiber Optik, Kini Dokter Fokus pada Kerongkongan dan Pita Suara
Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa berbicara.
Sultan juga tak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.
Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badannya saat itu terus menyusut.
Setelah kasusnya disorot oleh Menkopolhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sultan pun diminta menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramatjati sampai saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.