Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Mendebarkan di Duren Sawit, 3 Teras Rumah dan 4 Motor Hancur Sekejap Tertimpa Tembok Gedung yang Roboh

Kompas.com - 26/09/2023, 16:50 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tembok bangunan sepanjang 10 meter di Kampung Kapitan Barat, RT 017/RW 04 Jalan Cipinang Muara 3, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, roboh dan menimpa permukiman warga pada Senin (25/9/2023) siang.

Supandi (43), pemilik salah satu rumah yang terdampak, mengatakan bahwa tembok yang roboh merupakan bagian dari bangunan atau gedung tua bekas pabrik mebel yang sedang dihancurkan.

Tembok itu roboh ke arah rumah warga akibat terpaan angin kencang.

"Yang ketiban tiga rumah dan empat motor. Kejadiannya sekitar jam 11.10-an WIB," jelas Supandi di lokasi, Senin.

Baca juga: Tembok Gedung yang Sedang Dihancurkan Timpa Permukiman Warga di Duren Sawit

Penghancuran tembok gedung tua itu, kata Supandi, sudah dilakukan sepanjang September 2023.

Namun, baru pada Senin siang kemarin tembok bagian luar bangunan roboh ke arah permukiman warga dan merugikan mereka.

Ada suara gemuruh

Supandi menjelaskan bahwa dirinya mendengar suara gemuruh saat tembok bangunan yang sedang dihancurkan roboh ke arah permukiman warga.

Tembok sepanjang 10 meter milik sebuah bangunan yang sedang dihancurkan roboh ke arah permukiman warga di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (25/9/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Tembok sepanjang 10 meter milik sebuah bangunan yang sedang dihancurkan roboh ke arah permukiman warga di Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (25/9/2023).

Sekitar pukul 11.10 WIB, ia sekeluarga sedang berada di dalam rumah. Tiba-tiba, Supandi mendengar bunyi gemuruh.

"Pas ada suara gemuruh, suaranya kayak tabrakan. Pas awal dengar, langsung keluar. Ternyata, yang bikin saya kaget, tembok roboh dan rumah saya terdampak," ungkap dia.

Imbas kejadian itu, bagian balkon di lantai dua rumah Supandi patah dan hampir copot.

Baca juga: Warga Duren Sawit Dengar Suara Gemuruh Sebelum Tembok Gedung Timpa Rumahnya

Sementara itu, pintu pagar rumahnya tampak bengkok ke dalam dan pagar pada bagian lain dipenuhi puing-puing.

Motor satu-satunya rusak

Supandi mengatakan, motor matik miliknya juga tertimpa tembok yang roboh sehingga menjadi rusak.

Motor yang rusak itu merupakan kendaraan satu-satunya yang dimiliki Supandi dan keluarganya.

"Motor itu kendaraan satu-satunya bagi saya dan keluarga untuk aktivitas sehari-hari," ujar dia.

Adapun pijakan kaki pengendara dan jok bagian depan motor matiknya itu tertimpa besi dan pohon.

Akibatnya, bagian depan rangka motor sedikit bengkok. Jok motornya pun rusak sampai bagian belakang terangkat.

Baca juga: Motornya Rusak Tertimpa Tembok Roboh, Warga Duren Sawit: Itu Satu-satunya Milik Keluarga Saya...

"Motor saya dipakai sama seluruh anggota keluarga. Saya juga berprofesi sebagai sekuriti di Jakarta Pusat, jaga malam. Mungkin ke depannya naik kereta dulu," tutur Supandi.

Karena motornya tak bisa digunakan, Supandi pun kebingungan bagaimana cara istri dan anak-anaknya bepergian selama beberapa waktu ke depan.

Motor milik kakak dan anggota keluarga lainnya pun tidak bisa ia pinjam lantaran juga menjadi korban tembok roboh.

"Kerugian enggak bisa diperkirakan pastinya berapa buat empat motor dan tiga rumah yang ketiban tembok roboh. Kalau motor, kami inginnya apa yang perlu diganti atau diperbaiki menurut dealer ya dilakukan," jelas Supandi.

"Saya juga enggak bisa menaksir kerugian dari tiga bangunan yang terdampak karena bukan tukang, tapi kemungkinan sampai ratusan juta rupiah ditambah (kerugian dari) empat motor," imbuh dia.

Tidak ada korban jiwa

Baca juga: Jalanan Lokasi Tembok Roboh di Duren Sawit Tempat Main Anak-anak, Warga: Untung Tak Ada Korban

Supandi menuturkan, lokasi tembok roboh merupakan tempat bermain anak-anak setempat.

Namun, saat tembok roboh tidak ada anak-anak yang bermain di sana.

"Ini (tembok) robohnya sekitar jam 11.10-an WIB. Biasanya di jam-jam segitu suka ada anak-anak yang main, alhamdulillah untungnya hari ini enggak ada yang pada main tadi siang, enggak ada korban jiwa," kata Supandi.

Pemilik gedung akan tanggung jawab

Supandi mengungkapkan, orang-orang yang rumah dan motornya tertimpa tembok telah bertemu dengan pemilik gedung tua yang sedang dihancurkan itu.

Dalam pertemuan itu, pemilik bangunan menyatakan akan mengganti rugi kerusakan rumah dan motor.

"Harapannya berupa ganti rugi. Tadi yang punya bilang mau bertanggung jawab, semoga saja," tutur Supandi.

(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Ihsanuddin, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com