Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Pusat Grosir Cililitan, Mendag Zulhas Belanja Pakaian hingga Produk Pembersih Wajah

Kompas.com - 03/10/2023, 13:08 WIB
Nabilla Ramadhian,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengunjungi Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.

Dalam kunjungannya tersebut, Zulkifli melakukan sidak terkait barang impor sekaligus berbelanja ke sejumlah pedagang.

"Kita lihat-lihat dulu, apakah banjir barang-barang impor atau tidak di sini (PGC)," ungkap Zulkifli kepada wartawan saat tiba di PGC, Selasa.

Baca juga: Momen Mendag Ribut dengan Ibu-ibu di Pasar Asemka karena Larangan Social Commerce

Saat masuk ke dalam PGC, Mendag langsung melihat barang-barang yang dijajakan sekaligus bertanya ke pedagang tentang asal produk yang dijual, apakah barang impor atau tidak.

Seorang pedagang menjawab barang-barang yang ia jual merupakan produk buatan lokal, bukan hasil impor.

"Impor atau lokal," tanya Zulkifli ke salah satu pedagang pakaian.

"Konveksi sendiri Pak, bikin sendiri," jawab sang pedagang.

Tak lama berselang, Zulkifli langsung memilih-milih pakaian yang dijual oleh pedagang yang ia tanya.

Kemudian, ia mengambil beberapa potong pakaian sembari menunjukkan ke wartawan yang meliput.

Baca juga: Curhat Saat Didatangi Mendag Zulhas, Pedagang di Pasar Asemka: Aduh, Pak, Sepi Banget…

"Berapa harganya?" tanya Zulkifli.

"Rp 65 ribu Pak," jawab si pedagang.

Usai menanyakan harga, Zulkifli langsung membeli pakaian yang dipilihnya sebanyak tiga potong.

Setelah itu, ia berlanjut ke toko jam tangan yang tak jauh dari tempat ia membeli pakaian.

Di toko jam tangan, Zulkifli melihat-lihat koleksi yang dijual dan sempat mencoba beberapa jam tangan.

Kemudian, ia menemukan jam tangan yang dirasa cocok untuknya karena disebut produk buatan dalam negeri.

Baca juga: Mendag Zulhas Borong Pakaian hingga Jutaan Rupiah di Pasar Tanah Abang, lalu Dibagikan

"Berapa harganya," tanya Zulkifli terhadap pedagang jam tersebut.

"Kalau untuk yang ini Rp 520 ribu," jawab si pedagang.

"Waduh mahal lho, diskonlah," timpal Zulkifli.

Namun, si pedagang tidak bisa menyanggupi permintaan Zulkifli karena jam yang ia jual sudah harga pas.

Kendati demikian, Zulkifli tetap membeli jam tangan yang dipilihnya. Bahkan, ia membeli jam tersebut dengan harga di atas Rp 520 ribu.

"Saya tawar Rp 600 ribu," tutur Zulkifli sambil berlalu.

Baca juga: Bertemu Pedagang Tanah Abang, Mendag Sebut Penjual Online Kerap Terapkan Predatory Pricing

Kemudian, Zulkifli juga sempat mampir di toko perawatan wajah dan kosmetik.

Di sana, ia ditawarkan pembersih wajah sampai serum oleh sang pedagang.

"Nih buat Bapak mantep, pembersih wajah. Jadi Bapak nanti item-itemnya ilang," ujar sang pedagang ke Mendag.

"Ah yang bener? Hitam-hitam di muka bisa ilang?" tanya Zulkifli.

"Bener, kalau Bapak rutin (pakainya) si. Kalau cuma pakai sekali percuma," jawab si pedagang.

Tak lama Zulkifli membeli produk pembersih wajah sekaligus serum dengan harga total Rp 300 ribu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com