Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2023, 12:19 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

KABUPATEN BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 255 kepala keluarga di Desa Sumberurip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi hingga kini masih terdampak kekeringan akibat kemarau panjang.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Pebayuran, Ahmad Syarifudin menjelaskan, warga pun kesulitan mendapat pasokan air bersih.

"Di Desa Sumberurip, sebanyak 255 KK dari beberapa titik yang terdampak kekeringan, di antaranya 120 KK di RT 06 RW 03, 75 KK RT 02 RW 01 dan 60 KK di RT 01 RW 01," kata Syarifudin dalam keterangannya resminya, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Sengsaranya Warga Bekasi akibat Krisis Air, Bolak-balik Ambil Air dari Kubangan Pipa Bocor untuk Kebutuhan Sehari-hari

Untuk mengatasi kekeringan itu, kata dia, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pun telah mengirimkan total 34.000 liter air bersih.

Adapun puluhan ribu liter air bersih tersebut telah dilakukan secara bertahap.

"Pendistribusian dari BPBD Kabupaten Bekasi sejauh ini sudah lima kali, pertama 8.000 liter air bersih sebanyak tiga kali dan yang kedua 5.000 liter air bersih sebanyak dua kali," ujar dia.

Selain itu, BPBD juga memberi pasokan logistik lainnya berupa jeriken air, air minum galon serta air mineral kemasan untuk warga yang terdampak.

Sementara air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, diletakkan di sebuah kolam terpal buatan agar warga bisa mengambil secukupnya.

Baca juga: Permukiman di Jakarta yang Krisis Air karena Tak Ada Jaringan Perpipaan Bakal Dibangun Reservoir Komunal

"Air bersih ini dituangkan ke kolam terpal penampungan air, menurut kami itu lebih efektif sehingga bisa memudahkan masyarakat dalam pengambilannya, untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah mengirim bantuan berupa 3.810.400 liter air bersih ke wilayah terdampak kekeringan di 45 desa dari 10 kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Akibat kekeringan pada tahun ini, 178.004 jiwa dan 21.250 hektar lahan pertanian ikut terdampak imbasnya.

"Berbagai upaya pengiriman air bersih dengan berbagai sarananya, perbaikan saluran air, pompanisasi, dan sebagainya," ujar Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan, dikutip dari keterangan yang diterima, Senin (25/9/2023) lalu.

Selain penyaluran air bersih, Pemkab Bekasi juga menginstruksikan warga untuk shalat Istisqa dengan harapan hujan turun di tengah kekeringan yang melanda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Bocah Laki-laki di Koja Diduga Dicabuli Pelatih Silatnya

Megapolitan
Tulisan “Puas Bunda Tx For All” Ditulis dengan Darah Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Tulisan “Puas Bunda Tx For All” Ditulis dengan Darah Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa

Megapolitan
Polda Metro Sebut Bukan SYL yang Laporkan Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri

Polda Metro Sebut Bukan SYL yang Laporkan Dugaan Pemerasan oleh Firli Bahuri

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Tinggal Berhari-hari dengan Jenazah, Tak Makan dan Minum

Ayah Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Tinggal Berhari-hari dengan Jenazah, Tak Makan dan Minum

Megapolitan
Hasil Mediasi Keluarga Bayi HNM: RS Hermina Podomoro Tidak Mau Diviralkan dan Bakal Adakan Pertemuan Tertutup

Hasil Mediasi Keluarga Bayi HNM: RS Hermina Podomoro Tidak Mau Diviralkan dan Bakal Adakan Pertemuan Tertutup

Megapolitan
Leher Pemuda Korban Begal di Flyover Kranji Disayat 'Cutter' Saat Pertahankan Diri

Leher Pemuda Korban Begal di Flyover Kranji Disayat "Cutter" Saat Pertahankan Diri

Megapolitan
Kubu Firli Bahuri Duga SYL Laporkan Dugaan Pemerasan karena Takut Jadi Tersangka KPK

Kubu Firli Bahuri Duga SYL Laporkan Dugaan Pemerasan karena Takut Jadi Tersangka KPK

Megapolitan
Polisi Sisir CCTV di TKP Remas Payudara Seorang Wanita Asal Pamulang

Polisi Sisir CCTV di TKP Remas Payudara Seorang Wanita Asal Pamulang

Megapolitan
Atap Kelas SD Negeri Setiamekar 03 Ambruk, Guru: Penginnya Diperbaiki, Ruang Darurat Pengap

Atap Kelas SD Negeri Setiamekar 03 Ambruk, Guru: Penginnya Diperbaiki, Ruang Darurat Pengap

Megapolitan
Ulah Lansia Penjual Tahu di Jagakarsa, 'Nyambi' Jadi Bandar Judi Togel hingga Raup Untung Rp 6 Juta per Bulan

Ulah Lansia Penjual Tahu di Jagakarsa, "Nyambi" Jadi Bandar Judi Togel hingga Raup Untung Rp 6 Juta per Bulan

Megapolitan
Nahasnya Nasib Perempuan yang Diracun dan Dilakban Kekasih Gelap di Cikarang: Dipicu Utang dan Asmara

Nahasnya Nasib Perempuan yang Diracun dan Dilakban Kekasih Gelap di Cikarang: Dipicu Utang dan Asmara

Megapolitan
Anak Meninggal Diduga karena Malapraktik, Ayah Korban: Generasi Kami Putus

Anak Meninggal Diduga karena Malapraktik, Ayah Korban: Generasi Kami Putus

Megapolitan
3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Divonis Penjara Seumur Hidup, Keluarga Korban Ingin Pelaku Dihukum Mati

3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Divonis Penjara Seumur Hidup, Keluarga Korban Ingin Pelaku Dihukum Mati

Megapolitan
KPU Wajibkan Calon Petugas KPPS Pemilu 2024 Periksa Kesehatan, Khawatir Punya Komorbid

KPU Wajibkan Calon Petugas KPPS Pemilu 2024 Periksa Kesehatan, Khawatir Punya Komorbid

Megapolitan
JR Tergiur Upah Rp 3 Juta untuk Edarkan Ganja di Jakarta Barat

JR Tergiur Upah Rp 3 Juta untuk Edarkan Ganja di Jakarta Barat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com