BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi melakukan pembinaan serta pengawasan terhadap Rumah Sakit (RS) Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi.
Hal itu menyusul dengan adanya kasus dugaan malapraktik setelah seorang anak bernama Alvaro (7) yang didiagnosis mati batang otak dan akhirnya meninggal dunia usai operasi amandel.
"Kasus yang di Rumah Sakit Kartika Husada ya, kami sesuai tugas dan fungsi Dinas Kesehatan adalah melakukan pembinaan dan pengawasan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati saat ditemui di Kantor Wali Kota Bekasi, Rabu sore.
Baca juga: Isak Tangis Keluarga Iringi Kepergian Anak yang Meninggal Usai Operasi Amandel
Tanti mengatakan, pembinaan dan pengawasan sudah dilakukan sejak awal pemberitaan mencuat di media.
Karena itu, Dinkes Kota Bekasi memanggil pihak rumah sakit untuk memberikan keterangan dan hasil kronologis operasi Alvaro.
"Kami sifatnya meminta keterangan pasti cukup lama, karena kan bersama-sama menggali. Kami kan tugasnya melakukan pembinaan, pengawasan," imbuhnya.
Tanti berjanji pihaknya akan mengawasi dengan serius.
Saat ini kasus dugaan malapraktek masih didalami bersama pihak terkait termasuk Kementrian Kesehatan.
"Kami koordinasi (dengan Kemenkes), harus secepat mungkin, apakah mungkin kita akan by phone dulu atau besok ke sana, secepat mungkin," imbuh Tanti.
Baca juga: Permintaan Maaf RS Kartika Husada Setelah Bocah Meninggal Usai Operasi Amandel
Diketahui, Alvaro menjalani operasi amandel pada Selasa (19/9/2023) di RS Kartika Husada Jatiasih. Empat hari setelah operasi, dia diagnosis mati batang otak.
Selama 13 hari Alvaro terbaring dalam keadaan koma sebelum mengembuskan napas terakhir pada Senin (2/10/2023).
Alvaro telah dimakamkan di taman pemakaman umum (TPU) Padurenan, Bekasi, Rabu (4/10/2023).
Pihak RS telah menyampaikan permintaan maaf atas kekecewaan keluarga selama Alvaro dirawat.
Namun, mereka belum menjelaskan secara detail penyebab Alvaro terkena mati batang otak setelah dilakukan operasi amandel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.