Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tawuran Pelajar di Cipinang Pulogadung, Warga: Ini Pertama Kalinya

Kompas.com - 05/10/2023, 17:28 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran pecah di Jalan Kramat Kosambi, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (3/10/2023) sore.

Warga setempat bernama Syifa (33) mengungkapkan, aksi tersebut pertama kalinya terjadi di jalanan itu.

"Tawuran yang di jalanan itu memang pertama kali terjadi, tapi itu tawuran kedua yang terjadi di wilayah ini (kawasan Jalan Kramat Kosambi dan sekitarnya)," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Polres Depok Amankan 38 Pelajar yang Janjian Tawuran lewat Medsos

Syifa lahir dan besar di kawasan itu. Sehari-hari, ia berdagang di Jalan Cipinang Timur 3 mulai pagi hingga malam hari.

Selama ini, tidak pernah ada aksi tawuran di sekitar Jalan Kramat Kosambi dan Jalan Cipinang Timur 3.

Namun, aksi tawuran akhirnya terjadinya untuk yang pertama kalinya sekitar Juli-Agustus 2023.

"Pertama kali antara Juli atau Agustus, malam-malam. Katanya antara dua kelompok gangster di Jalan Cipinang Timur 3. Tawuran yang Selasa sore, itu tawuran antara dua kelompok pelajar. Tawuran pertama di Jalan Kramat Kosambi, tapi tawuran kedua di kawasan ini," tutur dia.

Syifa tidak melihat langsung saat tawuran berlangsung. Sebab, ia sedang menjaga warung. Ia hanya mendapat kabar dari anaknya.

Baca juga: Nyaman Tinggal di Rusun Nagrak, Warga Eks Kampung Bayam: Kalau di Tenda, Tiap Malam Ada Tawuran

Anaknya melihat sekelompok remaja berseragam SMA berlarian di tempat pemakaman umum (TPU) dekat warung Syifa.

"Anak bilang, 'mama, ada tawuran'. Saya tanya di mana, kata dia di kuburan. Saya tengok ke arah kuburan di ujung jalan warung, sepi. Kalau ada tawuran pasti lewat warung saya," terang Syifa.

"Saya enggak tahu, ibu-ibu sini juga enggak ada cerita. Tahunya besoknya (4/10/2023), ada video CCTV yang rekam tawuran itu. Tahunya (tawuran) dekat sini, bukan di sini (kuburan)," imbuh dia.

Berdasarkan informasi yang Syifa dapat dari teman-temannya yang tinggal di Jalan Kramat Kosambi, dua kelompok remaja itu berasal dari luar kawasan tersebut.

Sebab, tidak ada yang mengenali wajah mereka. Syifa pun tidak mengenali anak-anak yang terekam dalam kamera CCTV itu.

Baca juga: Tawuran Geng Tugustres Vs Aliansi12 di Tangerang, Korban Tewas Sempat Dilaporkan Kena Begal

"Kayaknya mereka sengaja janjian dan cari tempat sepi (untuk tawuran) karena di situ memang sepi karena di dalam kompleks," pungkas dia.

Sebelumnya, beredar sebuah rekaman kamera CCTV yang menunjukkan aksi tawuran antara dua kelompok pelajar.

Dalam rekaman itu, sebagian besar pelaku masih mengenakan seragam sekolah.

Ada aksi saling kejar, pemukulan terhadap beberapa lawan, dan saling pukul dengan bambu.

Dalam narasi yang beredar, anak-anak itu langsung kabur usai dibubarkan oleh seorang warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com