Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turap "Maut" Ambruk di Tangsel, 1 Pekerja Tewas hingga Proyek Normalisasi Disetop

Kompas.com - 07/10/2023, 09:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Proyek normalisasi Kali Serua tepat di Perumahan Villa Bintaro Regency, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, berujung maut.

Turap ambruk pada Jumat (6/10/2023).

Akibatnya, lima orang pekerja proyek Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) kota Tangerang Selatan itu menjadi korban.

Empat orang mengalami luka serius. Sedangkan satu orang pekerja meninggal dunia akibat tertimpa dinding Kali Serua.

Baca juga: Proyek Normalisasi Kali Serua di Tangsel Dihentikan Sementara Imbas 4 Pekerja Tertimpa Turap

"Ada lima pekerja, satu orang meninggal dunia di TKP dan empat orang lainnya mengalami luka," ujar Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, Jumat.

Identitas korban yang meninggal dunia yakni S (39). Tiga korban yang mengalami luka yakni R, H dan JA, sedangkan identitas satu pekerja lagi tak disebutkan.

Kronologi

Bambang menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, saat para pekerja tengah merakit cakar ayam untuk fondasi di Kali Serua.

"Tiba-tiba tembok turap kali Serua Rubuh pada bagian Perum Villa Bintaro Regency (VBR)," ucap Bambang.

Saat bersamaan, lanjut Bambang, alat berat berupa ekskavator yang dikerahkan di aliran Kali Serua diduga membuat tembok di atasnya runtuh akibat getaran yang dihasilkan.

Bambang mengatakan ambruknya dinding Kali Serua itu diduga akibat getaran dari alat berat tersebut.

"Sementara, kami duga disebabkan getaran dari ekskavator yang menyebabkan tembok di atasnya runtuh lalu menimpa pekerja yang ada di bawahnya," ucap Bambang.

Akibat kejadian tersebut, para pekerja proyek yang menjadi korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bakti Asih Ciledug untuk dilakukan penanganan medis.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus 4 Pekerja Proyek Normalisasi Kali Serua yang Tertimpa Turap

Diusut polisi

Polisi menyelidiki ambruknya turap di Perumahan Villa Bintaro Regency yang memakan korban jiwa itu.

Polisi telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus memeriksa sejumlah saksi.

"Yang pasti kami masih melakukan proses penyelidikan terhadap kasus ini. Kami sudah memeriksa tiga saksi yang ada di TKP," kata Bambang.

Selain itu, Bambang mengatakan, ada beberapa langkah yang sudah diambil kepolisian untuk menyelidiki kasus tersebut.

Salah satu di antaranya yakni menyisir rekaman CCTV yang mengarah ke TKP serta menyetop sementara proyek normalisasi itu.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara terperinci mengenai konstruksi peristiwa itu sehingga kepolisian bisa menentukan siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

"Nanti, kami akan tentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap proyek ini," ucap Bambang.

Baca juga: 4 Pekerja Proyek Normalisasi Kali di Tangsel Tertimpa Tembok, 1 Orang Tewas

Proyek dihentikan

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Tangerang Selatan Robbi Cahyadi mengatakan, proyek normalisasi Kali Serua itu saat ini dihentikan sementara lantaran kepolisian tengah menyelidiki kasus tersebut.

"Saat ini, proyek dihentikan sementara dan dalam penanganan pihak kepolisian," kata Robbi.

Robbi memastikan para korban yang mengalami kecelakaan kerja itu menerima santunan serta biaya pengobatannya ditanggung penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan.

"Korban yang tertimpa reruntuhan tembok milik warga itu menerima santunan dan pengobatan penuh dari BPJS Ketenagakerjaan, yang didaftarkan pihak perusahaan," ucap Robbi.

Dua orang yang mengalami luka dan patah tulang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bakti Asih Ciledug, Tangerang.

Sedangkan beberapa korban lainnya telah diperbolehkan pulang setelah direkomendasikan dokter atas pertimbangan luka ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com