JAKARTA, KOMPAS.com - Pasutri bernama Feby (36) dan Bara (33) mencari sendiri petunjuk soal maling yang menjarah isi rumahnya di Jalan Kamboja Dalam, Cijantung, Pasar Rebo, pada Sabtu (30/9/2023).
Mereka sebenarnya telah melaporkan kasus pencurian itu kepada polisi namun sampai saat ini belum ada perkembangan.
Padahal usai rumahnya dijarah maling, Feby dan Bara beserta keluarga tidak ingin menyentuh apa pun di tempat kejadian perkara (TKP) meski hanya memindahkan barang.
Menurut mereka, hal tersebut untuk mempermudah pihak kepolisian mengidentifikasi pelaku pencurian melalui sidik jari.
Baca juga: Aksi Maling Menjarah Isi Rumah di Cijantung, Leluasa Porak-porandakan Ruangan
"Saat itu kami langsung lapor ke Polsek Pasar Rebo dan enggak lama ada 4 polisi datang (ke TKP). Tapi kami agak kurang merasa pas dengan respons dari polisi itu," ungkap Feby saat ditemui Kompas.com di rumahnya, kawasan Cilandak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (7/10/2023).
"Karena, ketika datang, sidik jari enggak diambil, barang bukti tidak diamankan, tidak mencoba melihat CCTV juga," ujar Feby.
Oleh karena ini, Feby dan keluarganya justru yang mencari CCTV secara mandiri di sekitar TKP.
Baca juga: Maling Bobol Rumah di Cijantung, Uang Jutaan Rupiah hingga Berlian Raib
Secara kebetulan, seorang kurir paket sempat mengirimkan barang yang dipesan keluarga Feby dan Bara ke rumahnya.
Berdasarkan data yang mereka lihat dari aplikasi tersebut, paket terkirim pada Sabtu (30/09/2023) pukul 12.10 WIB.
Oleh karena, mereka menghubungi kurir tersebut untuk menanyakan bagaimana keadaan rumah saat datang ke TKP.
"Dan ternyata, menurut kurirnya, pintu pagar terbuka dan ada mobil hitam terparkir di garasi. Sedangkan, seharusnya, garasi rumah kita itu kosong, karena semua pada pergi," ujar Feby.
Tidak ingin berasumsi dari keterangan kurir paket, Feby dan Bara memvalidasi kesaksian tersebut ke tukang es buah yang memang berjualan tak jauh dari rumah mereka.
"Ya ada tukang es buah di dekat posko. Nah, kita tanya, katanya memang lihat mobil hitam. Cuma, si tukang paketnya ini sama si tukang es buah ini lupa mobilnya apa," kata Feby.
Berdasarkan hasil rekaman CCTV sebuah angkringan yang tidak jauh dari TKP, orangtua Feby dan adiknya sebagai orang terakhir yang meninggalkan rumah pada pukul 10.11 WIB.
Sejauh ini, dari pihak keluarga, baru dua orang yang diambil keterangannya oleh pihak kepolisian, yakni ayah Feby sebagai pelapor dan Bara.