Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Warung Remang-remang Tempat Prostitusi Pinggir Rel Tambora Diluluhlantakkan...

Kompas.com - 17/10/2023, 09:17 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 35 bangunan liar yang dijadikan tempat prostitusi diluluhlantakkan oleh petugas pada Senin (16/10/2023). Bangunan ini berdiri di atas lahan PT KAI di Jalan Bandengan Utara 3, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Lapak liar di pinggir tembok rel kereta itu, dikamuflase pemiliknya menjadi warung remang-remang.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto mengungkapkan, tempat prostitusi itu sudah beroperasi sejak lama.

Baca juga: Tempat Prostitusi di Pinggir Rel Tambora Sudah Dibongkar Berulang Kali, Warga: Tetapi Ada Lagi, Ada Lagi..

 

Namun, karena adanya keluhan dari masyarakat, petugas gabungan akhirnya membongkarnya.

"Memang hal ini (pembongkaran) terjadi karena adanya keluhan masyarakat, baik Penjaringan maupun yang ada di Tambora terkait aktivitas yang sangat melanggar aturan dan meresahkan masyarakat," kata Agus saat ditemui di lokasi.

"Kegiatan masyarakat berkaitan dengan prostitusi dan juga hal-hal lain yang melanggar," lanjut dia.

Agus menyampaikan, bisnis prostitusi terus bergeliat meski berdiri di atas lahan PT KAI. Padahal, petugas beberapa kali menghancurkan lapak-lapak liar di kawasan itu.

Sebelumnya, petugas juga telah menyosialisasikan perihal adanya pembongkaran. Ia menyatakan, pemilik bangunan bukan warga setempat. Dengan demikian, mereka tak akan direlokasi.

"Mereka juga merasa bukan berada di tempat yang tepat, dan mereka tidak punya hak untuk bertahan sehingga mereka membongkar sendiri bangunannya," jelas Agus.

Bangunan di pelintasan kereta api yang telah diratakan dengan tanah nantinya bakal dikembalikan sesuai fungsinya.

"Kami akan juga melakukan penataan dengan penanaman pohon. Tentunya setelah kondisi cukup baik nantinya kami lakukan penanaman pohon," papar dia.

Baca juga: Modus Warung Pinggir Rel Tambora Jual Kopi Sambil Bisnis Prostitusi

Beroperasi puluhan tahun

Sementara itu, warga bernama Udin (50) menyatakan, bangunan liar telah dibangun sekitar tahun 1980-an. Demikian pula dengan praktik prostitusi yang ada di dalamnya.

"Sudah ada sangat lama. Saya pindah ke Jakarta tahun 1988 saja ini sudah ada," ungkap Udin.

Sepengetahuannya, warung tersebut kerap didatangi pria hidung belang. Mereka akan tiba saat malam hari, lalu memberikan isyarat bila hendak menyewa seorang pekerja seks komersial (PSK).

Biasanya, para PSK mencari pelanggan sembari duduk di Gang Royal, Jakarta Utara, yang berseberangan dengan lapak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com