Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik-Turun Harga Cabai di Pasar Jangkrik, Rawit Terlaris meski Paling Mahal

Kompas.com - 19/10/2023, 09:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang cabai di Pasar Jangkrik, Tursidi, mengungkapkan bahwa harga komoditi dagangannya yang naik-turun telah memengaruhi jumlah pembelian di tokonya.

Harga cabai yang terlalu mahal membuat para pelanggan enggan melakukan transaksi, kecuali untuk jenis cabai yang memang diperlukan.

"Cabai rawit meski mahal tapi ada saja yang beli itu cabai. Jualnya lebih gampang malahan pas harga naik," kata dia di Pasar Jangkrik, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (18/10/2023).

Saat ini, cabai rawit di toko Tursidi seharga Rp 60.000 per kilogram sejak mengalami kenaikan pada September 2023.

Baca juga: Ditegur Pelanggan karena Harga Cabai Mahal, Pedagang di Pasar Jangkrik: Cek Toko Lain kalau Enggak Percaya

Padahal, harga cabai rawit saat ini hampir mendekati harga ketika momen Lebaran, yaitu kisaran Rp 100.000-Rp 140.000 per kilogram.

Sementara itu, harga cabai merah adalah Rp 50.000 per kilogram dan cabai hijau Rp 35.000 per kilogram.

Sebelum September, harga cabai rawit adalah Rp 40.000 per kilogram, cabai merah Rp 50.000 per kilogram, danan cabai hijau Rp 20.000 per kilogram.

Tursidi memang pernah ditegur oleh sejumlah pelanggan karena harga cabai rawit mahal. Namun, mereka tetap membelinya.

Baca juga: Harga Cabai di Pasar Jangkrik Meningkat, Paling Tinggi Cabai Rawit

"Cabai rawit per harinya bisa habis 20-30 kilogram. Lebih murah harganya malahan lebih susah ngejualnya. Per hari pas harga murah justru cuma kejual 10-15 kilogram," ungkap dia.

"Cabai merah standar, habisnya sekitar 20-30 kilogram per hari pas harga mahal dan 35 kilogram per hari pas murah. Cabai hijau mau murah atau mahal harganya, tetap kejual 5-10 kilogram per hari. Cabai hijau kurang banyak peminat," kata Tursidi.

Menurut Tursidi, ada kemungkinan para pelanggan menganggap bahwa harga cabai rawit yang mahal sesuai dengan kualitas yang diberikan.

Baca juga: Tak Hanya Cabai Rawit Merah, Harga Bawang Putih dan Merah Juga Makin Mahal pada Awal Ramadhan

Oleh karena itu, mereka tetap membelinha meski harus merogoh kocek yang lebih dalam, selain karena memerlukan cabai rawit untuk memasak sehari-hari.

Tursidi mengatakan bahwa kenaikan harga cabai merupakan hal yang lumrah terjadi setiap tahun.

Kendati demikian, ia tidak pernah mengetahui penyebabnya apa. Penjual tempatnya membeli cabai di Pasar Induk Kramatjati pun tidak tahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com