Seingat dia, sewaktu bom meledak kaca masjid di seberang asrama pun ikut retak. Darah bercecer di mana-mana.
Berdasarkan arsip Kompas (11/5/2001), terjadi ledakan yang diperkirakan berasal dari bom rakitan berkekuatan besar di bangunan milik suatu yayasan di Jalan Perahu No 1, Guntur, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2001) pukul 16.30.
Ledakan itu mengakibatkan sebagian besar bangunan tersebut runtuh dan menewaskan 2 dari 18 penghuni bangunan tersebut.
Dalam arsip Kompas (12/5/2001), polisi menemukan satu unit rangkaian bom yang belum meledak, seorang (lagi) korban tewas, sekitar 200 botol minuman energi kosong (diduga sebagai bakal molotov), dan 1 plastik kecil bubuk putih yang diduga heroin.
Dengan ditemukannya lagi satu mayat tersebut, korban meninggal akibat ledakan bom di asrama mahasiswa itu berjumlah tiga orang.
Baca juga: Renovasi Rumah yang Jadi TKP Ledakan di Setiabudi Belum Dilanjutkan, Masih Tunggu Investigasi Polisi
Pada arsip Kompas 19 September, tiga tersangka kasus ledakan bom rakitan, yakni Taufik Abdullah, Hidayatullah alias Mursali, dan Musaiful Ma’arif melakukan rekonstruksi.
Salah satu adegan yang digelar dalam rekonstruksi kasus peledakan bom tersebut adalah penyerahan sebuah tas yang berisi rangkaian bom dari tersangka Gafi kepada Taufik Abdullah. Penyerahan itu dilakukan di reruntuhan kamar sembilan.
Berdasarkan pengakuan para tersangka itulah diketahui bahwa bom tersebut meledak saat dibawa seseorang yang kemudian menjadi salah satu korban tewas.
Dari hasil pemeriksaan terhadap mayat korban diketahui kedua kaki dari lutut ke bawah serta sebelah tangan kanannya terpotong.
Kondisi seperti itu hanya dimungkinkan apabila bom tersebut meledak saat dibawa. Perihal identitas tiga korban tewas, polisi memastikan mereka adalah Billy, Cekwi, dan Du.
(Tim Redaksi: Wasti Samaria Simangunsong, Aguido Adri (Kompas.id), Ihsanuddin, Neli Triana (Kompas.id))
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.