JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi publik Djoko Setijowarno menganjurkan LRT Jabodebek kembali memperpanjang masa uji cobanya dan kembali menerapkan tarif murah.
Hal ini disampaikan Djoko menyusul banyaknya kereta LRT Jabodebek yang masuk bengkel dan membuat pelayanan moda transportasi itu tak lagi optimal.
Menurut Djoko, masa uji coba LRT Jabodebek terbilang begitu singkat.
"Ya memang LRT itu dulu masa tesnya masih kurang. Jadi kalau berkaca pada MRT itu setahun lah masa tesnya, statis dan dinamis itu setahun," kata Djoko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Imbas Banyak Kereta Masuk Bengkel: Ratusan Perjalanan LRT Jabodebek Dibatalkan, Kecepatan Diturunkan
Jika masa uji coba diperpanjang sembari membenahi segala kekurangan pada kereta, pemerintah bisa kembali menerapkan tarif murah.
"Kalau kemarin kan begitu singkat. Artinya, anggap aja sekarang ini masa tes saja. Oleh sebab itu selama masa tes ini mungkin tarifnya enggak usah ideal-ideal. Bayar, tapi mungkin dikurangi lah tarifnya gitu," kata dia lagi.
Misalnya saja, selama masa uji coba diperpanjang, pemerintah bisa memberikan tarif subsidi atau potongan 50 persen.
Tarif murah itu bisa diberlakukan sampai LRT benar-benar siap beroperasi secara teknis dengan dukungan sarana memadai.
"Iya anggap aja ini masih masa uji coba, orang boleh naik tapi tarifnya tarif subsidi, atau cuma 50 persen saja, gitu," ujar Djoko.
Baca juga: 18 Trainset LRT Jabodebek Masuk Bengkel, Kapan Perbaikan Selesai?
Djoko juga berharap, sederet masalah yang muncul ini diharapkan menjadi masukan bagi PT INKA selaku produsen dari kereta LRT.
"Kalau sekarang ini masalahnya lebih ke kesiapan sarana juga ya, biar nanti PT INKA memperbaiki rangkaian keretanya ini lah, kecepatannya juga harus sesuai harapan. Nanti orang malah mikir 'loh lok lama' gitu. Memang dibutuhkan sarana yang handal juga bagi penumpang," tandas dia.
18 kereta masuk bengkel
Operasional belasan train set atau rangkaian kereta api milik LRT Jabodebek diberhentikan sementara waktu karena harus masuk bengkel.
Bagian roda dalam rangkaian kereta itu mengalami keausan.
"Total ada 18 train set yang rodanya sudah aus. Jadi belasan train set ini harus masuk ke bengkel bubut untuk diperbaiki," kata Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Roda LRT Jabodebek Cepat Aus, Kecepatan Kereta Diturunkan 50 Persen
Banyaknya rangkaian kereta yang masuk ke dalam bengkel pada akhirnya berpengaruh pada operasional LRT selama beberapa hari ke depan.
Kus mengatakan, pihaknya terpaksa memangkas ratusan perjalanan karena hanya sedikit rangkaian kereta yang tersedia.
"Kini hanya 9 train set yang tersedia. Artinya ada 103 perjalanan yang kami batalkan saat ini," tutur dia.
Kus mengungkapkan LRT Jabodebek normalnya menjalankan 16 rangkaian kereta setiap harinya.
Sebanyak 16 rangkaian kereta itu diketahui melayani 234 perjalanan di seluruh stasiun LRT Jabodebek.
Baca juga: Minim Informasi di Medsos LRT Jabodebek Saat Gangguan, Manajemen: Kami Butuh Waktu
Di lain sisi, berkurangnya rangkaian kereta pada akhirnya menyebabkan waktu tunggu atau headway yang cukup lama di setiap stasiun.
Kini, pengguna setia LRT Jabodebek harus menunggu hingga 40 menit lamanya untuk menikmati moda transportasi ini.
"Dengan 9 train set yang beroperasi, headway-nya antara 30-40 menit di semua stasiun. Waktu tunggu menjadi lama karena banyak perjalanan yang kami batalkan," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.