Sementara itu, menurut keterangan tetangga Hamka bernama Fitra (36), NP dalam kondisi bingung saat dikeluarkan dari rumah tersebut.
Gidio menyebutkan, Hamka dan anak bungsunya disebut sudah meninggal dalam waktu cukup lama. Hamka diduga sudah meninggal sejak 10 hari lalu.
Sementara itu, masih berdasarkan hasil otopsi sementara, anak bungsu Hamka, AQ yang juga ditemukan tewas bersama ayahnya itu, sudah meninggal dunia selama tiga hari.
Yang jadi pertanyaan, sang istri tak melaporkan kematian suami dan anak bungsunya itu. Saat ditemukan, wanita itu kebingungan. NP tak dapat berkomunikasi dengan baik.
Baca juga: Sebelum Tewas Membusuk di Rumahnya, Hamka Sempat Mengeluh Sakit Tenggorokan
Polisi mengatakan, kecil kemungkinan dimasuki oleh orang tak dikenal selain pihak keluarga di tempat ditemukannya Hamka dan bayinya yang tewas.
"Kalau kami lihat TKP (tempat kejadian perkara), ada empat orang. Kecil kemungkinan jejak orang asing masuk. Karena, kondisi pintu yang tertutup, tidak ada jejak secara scientific," ujar Gidion.
Adapun Hamka sempat mengeluh sakit tenggorokan sebelum akhirnya ditemukan tewas membusuk bersama AQ. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan ponsel Hamka.
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri, menyoroti sikap NP yang tak melapor saat sang suami tewas. Reza berpandangan, apabila sang istri memilih menjauh dari rumah justru akan mengirim pesan bahwa dia pelaku pembunuhan.
Baca juga: Percakapan Terakhir Warga dengan Hamka, Ayah yang Tewas Misterius Bersama Bayinya di Koja
"Padahal, mungkin saja niatnya adalah familicide, yaitu kombinasi homicide (pembunuhan) dan berlanjut dengan suicide (bunuh diri). Polisi investigasi semuanya," ucap Reza kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Adapun familicide adalah peristiwa pembunuhan di mana seorang pelaku membunuh anggota keluarga. Biasanya, pelaku yang melakukan familicide bisa berujung pada bunuh diri.
"Kalau pembunuhan, spekulasi ini tampaknya relevan. Toh, saya bayangkan, anak usia dua tahun tidak berpikir untuk bunuh diri. Jadi, mungkin dia dihabisi," ucap dia.
(Tim Redaksi : Baharudin Al Farisi, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.