"Kontraktor harus kami challenge metode kerjanya. Di sini ada transjakarta, lalu transportasi publik yang lain. Jadi jangan terlalu lama," kata Iwan.
"Kami bersama Dishub ada kajian andalalin (analisis dampak lalu lintas), jadi tidak terlalu lama menutup atau mengurangi akses, seberapa cepat dia membereskan," imbuh Iwan.
Menurut Iwan, selama pembangunan LRT Jakarta fase 1B, petugas hanya akan melakukan penyempitan jalan.
"Tidak (ada penutupan), hanya penyempitan jalur saja. Makanya metode kerja kontraktor kami tantang, bagaimana mereka bisa mengakali itu," kata Iwan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, proyek LRT Jakarta fase 1B ditargetkan selesai tepat waktu, yakni pada 2026.
"Sesuai target. Percepatan kan, contoh kami akan melakukan pembangunan secara kontinu, mulai dari (Velodrome) sebagian (ke Pramuka), lalu dilakukan secara pembangunan secara tetap," ujar Syafrin.
Menurut Syafrin, waktu groundbreaking yang molor dua bulan dari Agustus 2023 menjadi Oktober tak memengaruhi pengerjaan proyek itu.
Baca juga: Heru Budi Targetkan LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Rampung 2026
Tahapan pembangunan LRT Jakarta fase 1B dari Velodrome ke Pramuka ditargetkan selesai pada 2024, setelah itu dilanjutkan ke Manggarai dengan target rampung 2026.
"Diharapkan bahwa bulan September 2024 sudah operasional untuk segmen dari Velodrome ke Pramuka," kata Syafrin.
Syafrin mengatakan, keberadaan LRT Jakarta, selain menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umumg juga diharapkan mengurangi penumpukan penumpang di Stasiun KRL Manggarai.
"Adanya LRT ini akan memecah penumpukan penumpang di Stasiun Manggarai yang saat ini terjadi," kata Syafrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.