Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD Dirundung hingga Harus Diamputasi, Wakepsek: Selama Ini Enggak Ada Laporan "Bullying"

Kompas.com - 01/11/2023, 11:54 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pihak sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, mengaku tidak pernah mendapat laporan soal perundungan terhadap siswa bernama F (12).

Diketahui, F dirundung teman-temannya dan di-sliding hingga kakinya harus diamputasi.

"Kalau ada perundungan ada pem-bully-an, anak-anak pasti lapor," ujar Wakil Kepala Sekolah, Sukaemah, saat ditemui di SDN Jatimulya 09, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Derita Siswa SD di Bekasi: Kaki Diamputasi Usai Di-sliding Teman, Didiagnosis Kanker Tulang

Sukaemah mengatakan, F termasuk siswa yang cerdas. Menurut dia, apabila ada perundungan, F pasti melapor.

"F itu bukan anak bodoh, anak pintar, anak cerdas, pasti kalau diinikan (diolok-olok) temannya pasti lapor sama bu gurunya, tapi selama ini enggak ada," ucap dia.

Ia menambahkan, selama ini F juga tak pernah melaporkan tindakan perundungan baik secara fisik atau pun verbal ke pihak sekolah.

Dengan demikian, pihak sekolah tidak pernah mengambil tindakan apapun.

"Enggak (ada tindakan), enggak ada laporan, enggak ada apa-apa," ujar dia.

Baca juga: Kisah Pilu Siswa SD di Bekasi, Kaki Diamputasi karena Aksi Sliding yang Dianggap Cuma Candaan...

Sementara itu, berdasarkan keterangan ibunda F, Diana (40), anaknya sering kali diolok-olok oleh teman-temannya sebelum terjadi aksi "sliding".

Anaknya juga dilarang mengadu oleh teman-temannya saat diolok.

"Sebelum itu (di-sliding) sering diolok-olok 'anak mama', 'sok kegantengan', kayak gitu," imbuh Diana.

Diana menilai, kata-kata tersebut menjatuhkan mental anaknya.

Padahal, F termasuk siswa yang aktif. Bahkan jika ada acara, F ikut andil di dalamnya.

"F enggak pernah cerita diolok-olok, tapi sebelum kejadian itu saya sempat bilang ke wali kelasnya yang terjadi sama anak didiknya, tapi itu bukan kuasa saya (menghentikan olok-olok)," ucap Diana.

Bahkan, ketika Fdi-sliding temannya pada Februari 2023, ia tidak menceritakan itu sampai akhirnya kakinya sakit tiga hari kemudian.

Baca juga: Kaki Siswa SD di Bekasi Diamputasi Usai Di-Sliding Temannya, Wakil Kepala Sekolah: Itu Hanya Bercanda

Puncaknya pada Agustus 2023, dokter mendiagnosis F kanker tulang dan harus segera diamputasi.

"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami F memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," imbuh Diana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com