Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Rintihan Imam Masykur, Ibunda: Jantung Saya Mau Meledak

Kompas.com - 04/11/2023, 07:38 WIB
Nabilla Ramadhian,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jantung Fauziah, ibunda Imam Masykur, seakan mau meledak saat mendengar rintihan anaknya melalui sambungan telepon pada 12 Agustus 2023 lalu.

Saat itu, anaknya tiba-tiba menelepon sambil menangis dan meminta uang tebusan senilai Rp 50 juta.

Imam Masykur menelepon sang ibunda saat diculik dan disiksa tiga oknum TNI, yaitu Praka Riswandi Manik, Praka Heri Sandi, dan Praka Jasmowir dari Kodam Iskandar Muda Aceh.

"Jantung saya mau meledak. Habis itu enggak tahu tengok jam berapa, habis itu nelepon lagi, 'mak cepat-cepat kirim uang mak, saya enggak sanggup lagi'," ujar Fauziah di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Kesaksian Khaidar Dengar Imam Masykur Telepon Keluarga Minta Uang Tebusan Rp 50 Juta

Fauziah hadir sebagai saksi dalam kasus pembunuhan anaknya oleh tiga oknum TNI itu.

Dalam penjelasanya, Imam Masykur beberapa kali menghubunginya usai menghubungi adiknya, yakni Fakrulrazi.

Permintaan Imam Masykur kepada mereka berdua sama, yaitu uang tebusan sebesar Rp 50 juta.

Fauziah mengaku, ia tidak tahu mengapa anaknya meminta uang dengan nominal sebesar itu.

Ia hanya diberi tahu oleh adik Imam Masykur bahwa anaknya telah ditangkap.

Baca juga: Khaidar dan Imam Masykur Sempat Bertukar Posisi Duduk Saat Diculik 3 Oknum TNI

"Enggak ada penjelasan. Saya ngomong saja, 'susah'. Saya bilang, 'dari mana kita dapat uang Rp 50 juta. Uang itu banyak sekali'. (Imam Masykur menjawab) 'Mak, cepat-cepat cari di mana saja sama saudara. Ini saya dipukul keras, enggak tahan lagi mak. Cepat cari mak," ucap Fauziah.

Selang beberapa menit, ia kembali ditelepon oleh anaknya. Ia masih menanyakan hal yang sama, yaitu uang tebusan.

Pada saat inilah Fauziah merasa seperti jantungnya hendak meledak. Sebab, suara anaknya berbeda dari telepon pertama.

"(Imam Masykur mengatakan) 'Kirim cepat uang mak, saya sedikit lagi mau mati'. Suara itu terdengar di kuping, anak ibu menangis. Suaranya sudah setengah susah, susah ngomong saking kerasnya dipukul," Fauziah berujar.

Baca juga: Detik-detik Penjual Obat Diculik 3 Oknum TNI dan Bertemu Imam Masykur di Dalam Mobil

Fauziah menduga anaknya sedang dipukuli karena terdengar suara yang menurutnya mencurigakan.

Suara itu terdengar seperti hantaman berupa "dug dug dug". Namun, ia tidak tahu bagaimana anaknya dipukuli oleh para terdakwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com