"Ya tinggal lumpur dan air deh. Posisi telungkup itu, muka sudah terendam sama air," tutur Beni.
Baca juga: Tewas di Dalam Toren, Ipam Ditemukan Tertelungkup dan Wajah Terendam Air
Usai melihat Ipam tak bernyawa, Beni sempat berusaha untuk mengangkatnya keluar dari toren.
Hanya saja, ia tidak bisa meraih tangan korban lantaran tingginya toren.
"(Akhirnya) cari bantuan lagi dua orang untuk naik ke atas. Pengin angkat juga, enggak kuat juga. Baru, RT datang, pihak Polsek datang, baru panggil damkar (pemadam kebakaran)," kata Beni.
Beni mengatakan, petugas damkar memutuskan untuk membelah toren agar bisa lebih mudah mengeluarkan jasad Ipam.
"Dipotong (toren airnya), buat mengeluarkan, dipotong setengah. Posisinya (jasad) juga sudah kelamaan, jadi agak kaku," kata Beni.
"Enggak bisa (kalau hanya diangkat pakai tangan). Di mulut torennya itu enggak muat, orangnya juga gede si Ipam ini," lanjut Beni.
Baca juga: Damkar Jaksel Belah Toren Air demi Evakuasi Pria yang Tewas di Dalamnya
Beni mengungkapkan, Ipam sempat mengeluhkan sesak napas beberapa hari sebelum ditemukan tewas di dalam toren air.
Bahkan, sepengetahuan Beni, Ipam dalam kondisi tidak sehat saat membersihkan toren air.
"Memang, beberapa hari sebelumnya dia merasa sesak napas, lagi enggak enak badan juga. Hitungannya, lagi kurang fit pas lagi kerja," ungkap Beni.
Sementara itu, Tedjo mengatakan bahwa Ipam diduga terkena serangan jantung saat tengah membersihkan toren.
Baca juga: Pria yang Tewas di Dalam Toren Air Diduga Kena Serangan Jantung
"Keterangan orangtua, korban dalam kondisi kurang sehat. Korban diduga mengalami serangan jantung," ungkap Tedjo saat dikonfirmasi, Sabtu.
Tedjo mengatakan, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada jasad Ipam.
"Korban meninggal dunia dalam keadaan telungkup dan tidak adanya tanda-tanda penganiayaan," tegas Tedjo.