Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Pecah di Jalan Dewi Sartika Jaktim, Pelaku Teriak-teriak Sambil Bawa Sajam dan Stik Golf

Kompas.com - 13/11/2023, 16:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran terjadi di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (12/11/2023) malam.

Seorang pedagang bernama Ali (42), bukan nama sebenarnya, mengatakan, tawuran di Jalan Dewi Sartika terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.

"Tiba-tiba ramai dari arah kiri (arah PGC). Orang-orang pada lari-lari, padahal tadinya sebelumnya enggak kelihatan. Mereka teriak-teriak juga," terang dia di lokasi, Senin (13/11/2023).

Ali tidak mendengar pasti apa yang diteriakkan para pelaku selain "Woy! Woy!". Sebab, gerombolan pemuda dari arah PGC itu berteriak-teriak dalam satu waktu.

Baca juga: Minim CCTV, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pemuda di Manggarai

Mendengar keributan itu, Ali langsung beranjak dari belakang tokonya. Ia melihat beberapa remaja berlarian ke arah RS Budhi Asih.

"Saya langsung tahu karena mereka banyak yang bawa sajam (senjata tajam), pokoknya yang panjang-panjang dan agak melingkar, kayaknya celurit. Mereka juga ada yang bawa stik golf dan kayak besi," terang Ali.

Ali langsung memasukkan sepeda motornya yang terparkir tepat di depan toko. Kemudian, rolling door ditutup agar tokonya tidak menjadi korban salah sasaran.

"Takutnya pada main batu, nanti toko saya jadi (korban) salah sasaran. Makanya saya tutup, motor juga masukin," ujar dia.

Sementara itu, Ali berdiri di depan tokonya bersama para pengendara motor yang melintas untuk menonton aksi tawuran.

Ali mengungkapkan, ia berani menonton karena lokasi tawuran cukup jauh, sekitar 300 meter.

Baca juga: Sempat Dirawat di RSCM, 1 Pemuda Tewas Imbas Tawuran di Manggarai Bulan Lalu

Ada korban salah sasaran

Aksi tawuran pada Minggu malam menyebabkan seorang warga menjadi korban salah sasaran.

Ali tidak mengetahui pasti apa yang terjadi, tetapi ia melihat ada warga berjalan kaki sambil memegangi baju yang penuh darah.

"Korban jalan kaki sambil berdarah-darah di sini (bagian kanan tubuhnya). Kayaknya ada luka sabet. Bocahnya (pelaku tawuran) langsung sepi, mungkin karena takut karena (ada korban) salah sasaran," ucap dia.

Luka pada bagian kanan tubuh korban salah sasaran berada pada bagian samping punggung.

Ali memang tidak melihat bentuk lukanya. Ia berasumsi, lukanya berupa sabetan celurit karena bekas darah pada tubuh korban memanjang.

Korban berjalan ke arah gang sekitar beberapa meter dari toko Ali, kemudian ia tidak melihatnya lagi.

"Semalam pas tawuran ada polisi juga. Nembak gas air mata kayaknya, yang (pistolnya) keluar asap itu. Tapi tawurannya bubar setelah pada kabur (usai ada korban jiwa). Tawuran sekitar satu jam," kata Ali.

Sampai saat ini, ia tidak tahu siapa anak-anak yang terlibat. Sebab, wajah mereka asing bagi Ali, serta pedagang dan warga setempat.

Baca juga: Polisi Tangkap 19 Remaja yang Nongkrong Sambil Bawa Sajam, Diduga Hendak Tawuran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com