Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Sering Diintimidasi Aparat Sebelum Aksi, Ketua BEM UI: Pernah Diancam akan "Disapu Bersih"

Kompas.com - 13/11/2023, 18:05 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang menyesalkan segala bentuk intimidasi terhadap mahasiswa setiap kali mengkritik kebijakan pemerintah.

"Setiap kali H-1 demonstrasi, kami selalu ditelepon oleh aparat keamanan. Diminta tidak boleh ikut aksi, tidak boleh berdemonstrasi," Melki saat berbincang di Obrolan Newsroom, Kompas.com, Senin (13/11/2023).

Kalau pun mendapatkan izin menggelar aksi, kata Melki, ia tak jarang pula ia diminta untuk mengurangi jumlah massa yang terjun ke jalan atau pun mengganti titik demonstrasi.

Baca juga: Diintimidasi karena Protes Putusan MK, Ketua BEM UI: Upaya Penyebaran Rasa Takut

"Kami diancam akan dibubarkan, ditangkap. Bahkan, saya sempat ditelepon saat H-1 (aksi), diancam saya akan disapu bersih ketika saya masih memberanikan diri untuk berdemonstrasi," ucap Melki.

Selain itu, kata Melki, serangan digital juga sering dialami setiap kali mengkritik kebijakan pemerintah di media sosial, misalnya komentar dari buzzer ataupun kelompok yang tak suka atas kritik tersebut.

"Bahkan, akun Twitter resmi BEM UI sudah diretas beberapa bulan lalu dan sampai sekarang belum dalam kendali kami," ucap dia.

Puncaknya, keluarga Melki ikut jadi sasaran intimidasi. Ibunya yang berada di Pontianak, Kalimantan Barat, disebut sempat didatangi oleh aparat kepolisian.

Baca juga: Ketua BEM UI Terbang ke Pontianak, Tengok Ibunya yang Diintimidasi karena Protes Putusan MK

Adapun awal kabar intimidasi ini pertama kali ia ketahui saat salah satu gurunya di Pontianak didatangi aparat. Mendapat kabar itu, Melky langsung menelepon ibunya.

"Ibu menjawab benar ternyata ada yang ke rumah, dua orang. Satu orang mengaku tentara, seorang Babhinsa. Satunya lagi berpakaian sipil seperti warga sipil pada umumnya," ucap Melki.

Menurut Melki, sang ibu ditanya hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan anaknya itu baik itu selama tinggal di Pontianak maupun kegiatan berkuliah di kampus.

Melihat ada upaya dari orang-orang yang mengaku aparat itu untuk mencari identitasnya dan hal-hal yang bersifat privasi.

Baca juga: Kapolda Kalbar Pastikan Tidak Ada Anggotanya Datangi Sekolah dan Keluarga Ketua BEM UI

Selain itu, ucap Melki, intimadasi itu merupakan sebagai upaya penyebaran rasa takut dan stigma bahwa gerakan mahasiswa penolak putusan MK itu sedang diawasi.

Melki menjelaskan, ancaman itu datang dari awal sejak ia menjabat sebagai Ketua BEM UI 2023.

Menurut dia, orang-orang yang berupaya menghubungi dirinya itu ada yang mengaku dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Depok, bahkan aparat ketentaraan.

"Beberapa di antaranya bahkan mencoba mengancam ketika ingin berdemonstrasi dengan memperkenalkan diri sebagai aparatur dari aparat keamanan negara," ucap Melki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com