JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta tokoh masyarakat dan pemuka agama aktif mencegah dan membantu menyelesaikan konflik akibat perbedaan pendapat pada masa Pemilu 2024.
"Berikan kontribusi positif dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yang mungkin muncul selama proses kampanye dan pemilihan umum," ujar Heru Budi dalam keterangan resminya, Senin (13/11/2023).
Heru Budi mengungkapkan itu karena DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah rawan konflik, berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu 2024 dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Baca juga: Heru Budi Sebut Hoaks Tantangan Besar dalam Melancarkan Pemilu 2024 di Jakarta
Menurut Heru, DKI Jakarta terbilang kategori rawan lantaran menjadi barometer politik ekonomi, sosial, pertahanan, dan keamanan di Indonesia.
"Sehingga kami memerlukan tindakan mitigasi dan deteksi dini untuk mencegah potensi kerawanan agar tidak meluas dan mengganggu stabilitas," kata Heru.
Sebagai informasi, pemungutan suara Pilpres dan Pileg 2024 akan digelar pada 14 Februari 2024. Sementara itu, Pilkada 2024 akan digelar pada 27 November 2024.
Jadwal ini tertuang dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024.
Baca juga: Heru Budi Harap Tokoh Agama Beri Kenyamanan ke Masyarakat Saat Pemilu 2024
Ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang telah ditetapkan KPU RI pada Pilpres 2024.
Ketiganya adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Anies dan Cak Imin diusung Koalisi Perubahan. Koalisi itu terdiri dari Partai Nasdem, PKB, dan PKS.
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diusung oleh PDI-P, Partai Hanura, PPP, dan Perindo.
Sementara itu, Prabowo dan Gibran diusung Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Prima, dan PSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.