Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usul Pemberian Makanan Cegah "Stunting" Ditunda, Anggota DPRD Depok: Siapkan Dulu yang Benar!

Kompas.com - 21/11/2023, 08:33 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

DEPOK, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD Depok Ikravany Hilman menyarankan program pemberian makanan tambahan (PMT) dari Dinas Kesehatan Kota Depok ditunda.

Menurut dia, penting untuk memastikan para kader di bawahnya siap menjadi agen pembawa informasi gizi bagi masyarakat.

"Kalau saya sih minta dari rapat kemarin agar ini di-postpone (ditunda) dulu. Persiapkan dengan benar kemampuan kader di bawah untuk menjelaskan setiap makanan, koordinasi yang bagus dan go lagi," kata Ikra saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (20/11/2023).

 Baca juga: Anggota DPRD Depok: Program Cegah Stunting Bukan Sekadar Bagi-bagi Makanan!

Menurut Ikra, dengan jumlah anggaran yang terbilang besar, yakni Rp 4,9 miliar, akan sia-sia jika program PMT tidak memiliki hasil yang nyata bagi penerimanya.

"Rp 4,9 miliarnya buat makanan, ini kalau cuma bagi makanan lalu setelah itu orang-orang kembali ke mie instan, dan makanan enggak bernutrisi, ya percuma Rp 4,9 miliar itu. Harus dipertanggungjawabkan," ucap dia.

Oleh karena itu, dalam setiap kali pembagian makanan, para kader harus memberikan edukasi dan informasi dari makanan tersebut hingga cara mengolahnya kepada penerima.

"Bukan cuma nilai gizi dari makanan, tapi bahkan sampai cara memasaknya. Karena kan kalau dijelaskan, 'Bu di tahu itu ada telur, ada ayam, ada macam-macam bukan cuma tahu', warga kan jadi paham," ujar Ikra.

Inilah mengapa, PMT yang disediakan juga berupa makanan lokal guna mempermudah para ibu mengikuti edukasi yang disampaikan kader.

Baca juga: Menko PMK Minta Pemda Tidak Main-main Soal Makanan Pencegah Stunting

"Makanya syaratnya harus pangan lokal, alat-alat masaknya harus yang tersedia di rumah tangga, mudah dikerjakan," kata Ikra.

Dengan begitu, setelah 28 hari, ibu rumah tangga di Kota Depok diharapkan memiliki kemampuan dan ilmu pengetahuan untuk menyediakan nutrisi bagi keluarganya.

"Makanya setiap pembagian makanan harus. Bukan diupayakan lagi. Harus disertai dengan edukasi dan informasi. Bukan cuma nilai gizi dari makanan, tapi bahkan sampai cara memasaknya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com