Penyidik Polres Metro Jakarta Timur menyatakan, tidak ada yang mencurigakan dalam gadget dan akun media sosial CHR.
"Hasil Cellebrite HP dan media sosial korban, tidak ada sesuatu yang mencurigakan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata.
Cellebrite adalah software yang digunakan para penegak hukum untuk meretas isi ponsel seseorang untuk mengusut sebuah kasus.
Sederhananya, Cellebrite akan memindai perangkat, lalu menyalin seluruh riwayat panggilan masuk dan keluar, SMS, maupun pesan dari aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, Telegram, dan Signal.
"Tidak ada sesuatu yang mencurigakan, hanya ada kontak dengan orangtua, teman, dan guru sekolah," kata Leonardus.
Sementara untuk aktivitas sehari-hari di dunia maya, CHR lebih sering menggunakan Roblox.
Roblox adalah multiplayer gaming experience yang dibuat untuk anak-anak dan remaja. Tak hanya game, di platform Roblox, pengguna juga memungkinkan membangun game sendiri.
Satu-satunya hal mencurigakan yang penyidik temukan adalah sebuah pesan di akun Roblox milik korban yang bertuliskan, 'Hi, if you see this, i'm probably already dead'.
Pesan itu pun sudah diungkap oleh penyidik dalam konferensi pers pada 27 September, dua hari setelah jasad CHR ditemukan.
Dengan adanya fakta-fakta tersebut, penyidik Polres Metro Jakarta Timur menyimpulkan, tidak ditemukan dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut.
"Berdasarkan gelar perkara, Rabu, 8 November 2023, laporan polisi LP/A/319/XXIII/SPKT/Polsek Makasar/Polres Metro Jakarta Timur/PMJ, tidak ditemukan adanya peristiwa pidana," ujar Leonardus.
Ia memang enggan berkata secara lugas saat ditegaskan kembali apakah artinya CHR meninggal karena bunuh diri.
Alasannya, penyidik mesti mengedepankan empati terhadap keluarga korban dan tugas penyidik hanya mengutarakan fakta penyidikan.
"Kami tidak ingin seseorang yang sudah menjadi korban, kemudian jadi korban lagi untuk yang kedua kalinya," ujar Leonardus.
Kesimpulan tidak adanya unsur pidana pada kasus meninggalnya CHR didasarkan penyelidikan menggunakan metode scientific crime investigation dan bekerja sama dengan antarprofesi atau yang populer disebut interkolaborasi.
Baca juga: Dokter Forensik: 3 Tusukan di Tubuh Anak Pamen TNI AU Sebabkan Luka Fatal