Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan bahwa CHR memiliki enam luka terbuka atau luka tusuk pada dada.
Dari enam luka tusuk, tiga di antaranya memotong iga, hati, dan lambung korban. Kemudian, ada darah dalam rongga dada dan organ dalam yang tampak pucat.
"Ditemukan adanya luka bakar seluas 91 persen akibat paparan api. Ditemukan pula kandungan karbon monoksida dalam darah, dan ada jelaga di batang tenggorokan," Arfiani berujar.
Ditemukannya jelaga di batang tenggorokan menunjukkan, CHR masih hidup saat terbakar.
CHR disebut menghadapi banyak sumber stres atau stresor semasa hidupnya. Salah satunya adalah tuntutan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara intensif oleh Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), CHR juga mendapat tekanan untuk memahami berbagai pelajaran.
"Tuntutan akademik, keterpaparan dengan konflik yang dihadapi di lingkungan kehidupannya, dan kesulitan untuk menyalurkan emosi negatif, terutama frustrasi dan kemarahan secara adaptif," ujar dr Nael dari Apsifor.
Selain itu, Apsifor juga menemukan, CHR mengalami hambatan atau masalah dalam komunikasi dan interaksi sosial dalam berbagai konteks, baik verbal maupun nonverbal.
Kemudian, CHR juga memiliki pola perilaku, ketertarikan, dan aktivitas yang berulang.
"Karakteristik tersebut membuat korban memiliki pola pikir, persepsi, penghayatan, dan cara penyelesaian masalah yang berbeda dari remaja seusianya, terutama saat menghadapi tekanan dan stresor," tutur Nael.
Baca juga: Anak Pamen TNI AU yang Tewas Bunuh Diri di Lanud Halim Hadapi Banyak Sumber Stres Semasa Hidup
Nael mengungkapkan, CHR ingin mengakhiri hidupnya sejak duduk di bangku SMP.
"Ada data yang konsisten tentang pikiran untuk mengakhiri hidup sejak SMP, serta ketertarikan ke hal-hal yang berkaitan dengan kekerasan dan sadisme," ucap dia.
CHR ingin mengakhiri hidupnya sejak SMP karena sumber stres yang menumpuk.
Akumulasi stresor yang dihadapi korban berdampak pada kondisi psikologisnya.
Baca juga: Anak Pamen TNI AU yang Tewas Bunuh Diri di Halim Ingin Mengakhiri Hidupnya Sejak SMP