Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Baru Lahir yang Kritis di Jakut Sempat Didiagnosis Berbeda, Awalnya Disebut Penyempitan Usus

Kompas.com - 24/11/2023, 21:55 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bayi berinisial HNM yang baru lahir pada 1 November 2023 menjadi korban dugaan malapraktik dari dua dokter di Rumah Sakit Hermina Podomoro, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sebab, diagnosis terhadap HNM dari dokter di Rumah Sakit Hermina Podomoro rupanya berbeda dengan dokter di Rumah Sakit Hermina Daan Mogot, Jakarta Barat.

“Dokter di sana (Rumah Sakit Hermina Daan Mogot) menyampaikan, ‘Ini bukan penyempitan usus, tapi ususnya bocor’. Itu berbeda dengan hasil di sini (Rumah Sakit Hermina Podomoro),” ungkap kuasa hukum ibunda HNM bernama Evayanti Marbun, Rio Tambunan, di Rumah Sakit Hermina Podomoro, Jumat (24/11/2022).

Baca juga: Bayi Baru Lahir di Jakarta Utara Alami Kritis, Diduga akibat Malapraktik

Kuasa hukum Evayanti yang lain, Charles Situmorang menjelaskan, kliennya pertama kali memeriksakan kehamilannya di RS Hermina Podomoro pada 18 Oktober 2023 sebagai pasien  BPJS Kesehatan.

Saat itu, Evayanti dirujuk dari fasilitas kesehatan (faskes) pertama ke RS Hermina Podomoro karena harus melahirkan secara caesar, seperti lahiran sebelumnya.

“Dari hasil pemeriksaan dokter S di RS Hermina Podomoro, dinyatakan bahwa berat bayi dari klien kami sudah 3.200 gram atau 3,2 kilogram,” ujar Charles.

Karena berat badan bayi sudah terlalu besar, dokter S menyarankan Evayanti untuk segera menjalani operasi caesar.

Evayanti pun terkejut dan tidak percaya harus segera menjalani operasi.

Baca juga: Polda Metro Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Firli Bahuri terkait Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Sebab, berdasarkan pemeriksaan dokter yang rutin memeriksa kehamilan Evayanti di RS Gading Pluit, hari perkiraan lahir (HPL) bayinya sekitar 26 November 2023.

Karena tak percaya harus segera operasi, Evayanti kembali datang ke RS Hermina Podomoro untuk kontrol pada 21 Oktober 2023.

Kali ini dia datang sebagai pasien umum, bukan pengguna kartu BPJS.

Evayanti kembali diperiksa oleh dokter S.

“Klien kami menjelaskan kepada dokter S bahwa HPL-nya itu tanggal 26 November, kok langsung dilakukan tindakan? Saat itu, Ibu Evayanti juga dalam keadaan baik-baik saja dan juga masih bekerja,” ujar Rio.

“Sementara, dokter S bilang caesar itu bisa maju dua minggu dan bisa mundur dua minggu. Akhirnya disepakati 12 November 2023 untuk operasi caesar,” lanjut dia.

Kemudian, pada 25 Oktober 2023, Evayanti kembali kontrol ke RS Hermina Podomoro sebagai pasien BPJS.

Baca juga: Kreator Konten Asal Batam Rugi Rp 533 Juta karena Tertipu Penjualan Tiket Konser Coldplay

“Dokter S melakukan pengecekan dan menyampaikan harus segera dilakukan operasi. Katanya, tanggal 31 Oktober 2023. Nah, klien kami bingung, kan sudah disepakati 12 November 2023. Terakhir, dokter S menetapkan tanggal tindakan pada 1 November 2023,” ungkap Rio.

Evayanti pun menjalani operasi caesar sebagai pasien BPJS di RS Hermina Podomoro sesuai tanggal terbaru yang ditentukan. Dia dioperasi oleh dokter S.

Setelah operasi caesar selesai, dokter anak M di RS Hermina Podomoro menyampaikan bahwa bayi Evayanti mengalami infeksi saluran pernapasan sehingga saturasinya rendah.

Karena itu, HNM dirawat di rumah sakit, sedangkan Evayanti pulang ke rumah pada 2 November 2023.

“Pada 4 November 2023, Ibu Evayanti mendapatkan telepon dari rumah sakit dan mengabarkan bahwa bayinya sudah sehat, sudah sembuh. Datang dong dia (Evayanti) ke sini. Dia bertemu dengan dokter M,” jelas Rio.

Baca juga: Ada Laporan Guru SD di Jaktim Digaji Rp 300.000, Anggota DPRD: Pemprov Tak Bisa Buang Badan

“Klien kami pun meminta hasil rekam medis atau penunjang yang bisa membuktikan bayi tersebut sehat dan layak pulang. Dokter M menyampaikan, ‘Tidak perlu dilakukan, cukup hanya dengan melihat keadaan bayi secara langsung dan berdasarkan monitor, dan dinyatakan sudah sehat dan layak pulang’,” lanjut dia.

Evayanti pun membawa HNM pulang. Akan tetapi, belum genap satu hari di rumah, bayinya mengalami kondisi tidak wajar.

Lingkar perut HNM membesar, malas minum ASI, buang air besar berdarah, demam tinggi, dan cenderung tidur terus.

Karena itu, pada 5 November 2023, Evayanti kembali membawa HNM ke RS Hermina Podomoro untuk ditangani secepatnya.

Usai diperiksa kembali, anak Evayanti didiagnosis mengalami penyempitan usus.

“Dokter M menyampaikan bahwa harus segera dilakukan tindakan operasi. Akan tetapi, tidak bisa di rumah sakit ini, karena alatnya tidak memungkinkan, alatnya tidak ada kata dokter M,” tutur Rio.

Pencarian rumah sakit rujukan BPJS berlangsung sejak pukul 03.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. Namun, tak ada rumah sakit yang bisa segera menangani HNM.

“Saya yang saat itu juga berada di situ khawatir, keluarga khawatir, bagaimana nanti keadaan anak? Akhirnya kami sepakat untuk mencari rumah sakit dengan fasilitas umum atau mandiri,” kata Rio.

“Nah, ketika kami sampaikan itu, dokter menyampaikan langsung kepada saya di situ, di ruangan lantai dua. Akhirnya dapat Rumah Sakit Hermina Daan Mogot,” imbuh Rio.

Pada 7 November 2023, HNM langsung dirujuk ke Rumah Sakit Hermina Daan Mogot.

Namun, diagnosis dokter di RS Hermina Daan Mogot berbeda dengan dokter di RS Hermina Podomoro.

“Akhirnya dilakukan pemulihan keadaan supaya stabil, sebelum akhirnya operasi pada 14 November 2023,” ungkap Rio.

Setelah operasi tersebut, Evayanti mendapatkan foto rontgen atau x-ray HNM yang menunjukkan anaknya menderita kebocoran usus.

“Sampai sekarang, kondisinya kritis dan telah menelan biaya sampai hari ini Rp 170 juta,” ujar Rio.

Adapun tim kuasa hukum Evayanti melayangkan somasi karena tak ada titik terang apa pun dalam dua pertemuan dengan pihak RS Hermina Podomoro.

Petugas RS Hermina Podomoro bernama Aulia mengatakan, somasi tersebut dia terima dan dia akan memfasilitasi segala tuntutan kuasa hukum Evayanti.

“Untuk surat ini akan kami terima dengan baik. Kemudian, untuk segala informasi dan kebutuhan yang bapak minta, akan kami lengkapi. Karena kami di sini, ibaratnya, ada beberapa dasarnya juga dan kami akan menjawab dan memfasilitasi semua kebutuhan,” kata Aulia dalam pertemuan tersebut.

Kompas.com telah menghubungi pihak Rumah Sakit Hermina Podomoro untuk meminta konfirmasi terkait hal ini.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, pihak Rumah Sakit Hermina Podomoro belum memberikan tanggapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com