Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

39 Tahun Jadi Tenaga Didik, Wiyono: Kesejahteraan Guru di Luar DKI Sangat Timpang

Kompas.com - 26/11/2023, 22:48 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pak Wi (70) mengakui, dalam 39 tahun perjalannya menjadi tenaga didik berstatus aparatur sipil negara di DKI Jakarta, masih ada ketimpangan yang begitu kentara antar sesama guru di Tanah Air.

Menurut pria bernama lengkap Wiyono Broto Soekarno ini, kondisi guru di DKI Jakarta jauh lebih layak dari segi manapun, termasuk soal gaji, tunjangan, kemudahan akses, hingga fasilitas pendukung lainnya.

"Kepada guru-guru terutama di DKI itu boleh dibilang kondisinya membuat daerah lain pada iri, karena di DKI ini fasilitas dan kesejahteraannya jauh lebih bagus daripada guru di daerah," ujar dia saat berbincang dengan Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (24/11/2023) lalu.

Baca juga: 1 Guru dan 2 Tenaga Pendidik Kabupaten HST Terima Penghargaan dari Presiden Joko Widodo

Ia mencontohkan soal besaran tunjangan kinerja daerah (TKD) guru di Jakarta yang berbeda angkanya dengan guru di daerah. 

"Sementara di daerah, kalau dulu ada tunjangan TKD, kalau di DKI terutama yang sudah PNS kan cukup besar, sementara di daerah itu ya Allah sedikit sekali, dan itupun belum tentu tiap bulan ada," ujar Wiyono.


Selain itu, dari segi infrastruktur, banyak daerah, khususnya area perbatasan yang kondisinya mengkhawatirkan.

"Pernah juga saya monitoring ke pedalaman di daerah Sanggau, yang perbatasan Malaysia, ya Allah, begitulah kondisinya, sangat timpang walaupun sama-sama PNS," ujar dia.

Untuk itu, Wiyono berharap kesejahteraan para tenaga didik kian menjadi perhatian khusus bagi pemerintah pusat.

Baca juga: Cerita Pak Wi jadi Guru Sejak 1981: Gaji Pertama Rp 2.400 hingga Beli Vespa

Dengan demikian, semua pengajar bisa menikmati kehidupan yang layak secara merata.

"Mudah-mudahan pusat juga memikirkan para guru di daerah. Karena kalau di DKI walaupun honor, insya Allah fasilitas misalkan mau ke sekolah juga gampang tidak ada kesulitan," kata dia.

"Tapi kalau di daerah itu, saya pernah waktu di Bombana (Sulawesi Tenggara) lihat ada anak SD sedang jalan sendirian, kemudian kira-kira tiga kilometer lagi baru ada sekolahnya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com