Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murkanya Lansia di Bekasi, Nekat Bunuh Kakak Sepupu gegara Mengaku Sakit Hati dengan Ucapan Korban

Kompas.com - 27/11/2023, 19:04 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pria berinisial M (64) nekat membunuh kakak sepupunya sendiri berinisial S (78) di wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi, pada Sabtu (25/11/2023).

Kasie Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul mengatakan, pelaku melakukan aksinya secara spontan tanpa perencanaan.

"Enggak ada (unsur perencanaan), spontan saja pas dia ketemu, tidak ada rencana," jelas Hotma saat dikonfirmasi wartawan, dikutip Senin (27/11/2023).

Sakit hati dengan perkataan korban

Baca juga: Pembunuh Lansia di Bekasi Ditangkap, Ternyata Saudara Sendiri

Hotma menyebut, M mengaku sakit hati dengan ucapan S yang menyebut telah menyetubuhi istrinya.

Mendengar ucapan itu, M langsung naik pitam dan langsung menganiaya korban hingga tewas.

"Pelaku merasa sakit hati dengan perkataan korban, lalu terjadi korban langsung dibanting dan diinjak lehernya oleh pelaku," ujar Hotma.

Keluarga korban bantah pengakuan pelaku

Sementara itu, keluarga korban membantah adanya dugaan perselingkuhan antara S dan istri M.

"Tidak sama sekali benar, tidak sama sekali. Kemarin (saat kejadian) juga (korban dan pelaku) tidak ada cekcok sama sekali," ujar cucu S, Elika (22) saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Baca juga: Bunuh Lansia di Bebelan, Pelaku Mengaku Sakit Hati dengan Perkataan Korban

"Tidak benar sama sekali, pelaku mengaku perselingkungan semata-mata karena ingin membela diri," sambungnya.

Elika mengatakan, pelaku sebelumnya mengaku hanya dendam kepada korban dan tidak menyebut adanya perselingkuhan.

"Enggak ada motif perselingkuhan. Pas di kantor polisi ngaku gitu, tapi sekarang bilangnya perselingkuhan," imbuh dia.

Elika melanjutkan, anak dan istri pelaku juga sudah menyampaikan permintaan maaf atas pembuatan keji yang dilakukan M.

"Semua keluarga minta maaf, terus juga bilang kalau perselingkuhan itu tidak benar, berita yang tersebar saat ini," ucapnya.

Elika berujar, pelaku yang masih ada ikatan saudara dengan korban itu sering cekcok dengan istri dan anaknya.

Baca juga: Keluarga Bantah Lansia yang Dibunuh di Bekasi Main Hati dengan Istri Pelaku

"Pelaku sama istrinya sering cekcok, tapi itu sudah lama banget, intinya hal-hal kecil itu diributin sama pelaku," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com