Sebagai makhluk seksual, tentunya kebutuhan seksual ini harus terpenuhi secara tepat. Ketika tak terpenuhi, maka seseorang bisa "meledak", menjadi rakus, dan menyasar siapa saja.
Kerakusan ini sendiri didasari oleh beberapa hal, misalnya faktor ekonomi, kerapuhan kepribadian, atau kerapuhan kontrol diri.
Baca juga: Dipukul dan Ancam Tak Diberi Uang Jajan, Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga 18 Kali
"Ketika tak ada kontrol diri, atau seseorang memiliki kepribadian yang rapuh, maka ia bisa lepas kendali, menjadi rakus, karena seks seperti rasa lapar juga haus," ujar Christin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/3/2022)..
Kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual, kata dia, juga disumbang oleh minimnya seks edukasi yang dimiliki anak. Christin berujar, seks edukasi sangat penting bagi siapa pun.
"Jadi anak harus tahu, meski itu orang terdekat sekalipun (ayah atau kakak kandung), jika mereka menyentuh bagian tubuh yang tertutup pakaian dalam, maka hal itu tidak diperbolehkan," papar Christin.
Saat ini, S telah melaporkan kasus pemerkosaan itu ke Polres Tangerang Selatan.
Baca juga: Ayah di Tangsel Diduga Ingin Gugurkan Kandungan Anaknya dengan Minuman Soda dan Obat
Laporan itu teregistrasi dengan nomor: TBL/B/2553/XI/2023/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA, tertanggal 13 November 2023.
Terduga pelaku telah ditangkap Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan di kediamannya, Pondok Aren, Tangsel, Selasa (28/11/2023) malam.
(Tim Redaksi : M Chaerul Halim, Akhdi Martin Pratama, Irfan Maullana, Inten Esti Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.