Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mendag Zulhas Terkejut Dengar Harga Cabai Mahal di Pasar Johar Baru...

Kompas.com - 05/12/2023, 07:02 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

“Kami terus cari jalan agar (harga) cabai ini bisa diatasi, karena akan berpengaruh kepada inflasi. Walaupun memang setiap Desember begitu biasanya," ucap dia.

Menurut Zulhas, harga cabai meroket di Jakarta karena tak ada daerah penanaman cabai. Hal itu menyebabkan seluruh pasokan cabai dikirim dari luar Jakarta.

“Nah, di Jakarta kan enggak ada tanam cabainya. Masih ambil dari daerah,” kata Zulhas.

Borong daging ayam untuk ibu-ibu

Selain meninjau harga dan stok bahan pokok, Zulhas juga memborong daging ayam.

Pedagang daging ayam bernama Iwan (53) pun pulang dengan kantong penuh karena dagangannya diborong Zulhas.

Sang menteri membeli daging ayam dari Iwan dan memintanya untuk membagikan daging itu kepada para pelanggannya.

“Saya beli 20 kg. Bagi ke ibu-ibu, satu kilogram-satu kilogram, ya. 20 kg, setiap ibu sekilo,” kata Zulhas menyerahkan tujuh lembar pecahan Rp 100.000 kepada Iwan.

Baca juga: Pedagang Jual Rawit Merah Rp 120.000 Per Kg di Pasar Johar Baru, Zulhas: Wuih yang Benar Kamu?

Sontak, Iwan semringah. Dia mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

Kepada wartawan, Iwan mengaku senang dan bersyukur karena bantuan Zulhas. Sebab, omzetnya menurun drastis sejak Lebaran 2023.

Menjelang momen tahun baru, harga daging ayam juga semakin tak stabil. Akibatnya, dia juga mengurangi penjualannya.

“Biasa 100 ekor, sekarang paling jadi 50 ekor,” kata Iwan.

Baca juga: Cek Harga Pangan di Pasar Johar Baru, Mendag Zulhas: Ayam, Telur, Beras Stabil, Cabai Luar Biasa Mahalnya

Saat ini, Iwan menjual seekor ayam dengan berat 1 kg seharga Rp 35.000. Jika beratnya lebih dari 1 kg, harganya bervariasi, antara Rp 40.000-45.000.

“Standarnya memang Rp 35.000. Nanti (tiba-tiba) Rp 40.000. Beberapa waktu lalu harganya Rp 38.000. Sekarang standar Rp 35.000, kemarin sempat Rp 33.000, setelah itu naik lagi,” tutur Iwan.

Dia pun berharap, pemerintah bisa menyediakan lapangan kerja lebih banyak bagi masyarakat agar tingkat ekonomi meningkat.

“(Kalau) ekonomi naik, otomatis orang mau belanja, enggak sayang,” imbuh Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com