Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Lagi Selama 3 Pekan Berturut-turut, tapi Dipastikan Masih Terkendali

Kompas.com - 08/12/2023, 08:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 kembali meningkat di Jakarta selama tiga pekan berturut-turut, sejak November 2023.

Kenaikan kasus infeksi virus corona itu terjadi sejak 13 November 2023. Saat itu, warga DKI Jakarta yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 55 orang.

Jumlah orang yang terpapar Covid-19 terus meningkat setiap minggunya. Pada periode 20-26 November, ada 62 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

"Dalam satu bulan (November) itu naik 22 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya (Oktober)," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Dinkes DKI: Belum Butuh Pembatasan

Minggu berikutnya, periode 27 November hingga 3 Desember 2023, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 80 orang, atau naik 30-40 persen dari minggu sebelumnya.

Masih terkendali

Puluhan pasien Covid-19 itu menjalani isolasi mandiri (isoman) selama tiga hari di rumah. Mereka dipantau petugas puskesmas kelurahan dan kecamatan.

"Isolasi mandiri selama tiga hari di rumah dan dipantau oleh puskesmas," ujar Ngabila.

Ngabila berujar, Indonesia sejatinya sudah masuk fase endemi Covid-19 sejak pertengahan tahun. Lonjakan kasus positif Covid-19 di Jakarta terakhir terjadi Mei hingga Juni 2023.

Karena itu, meski terjadi kenaikan kasus positif, Ngabila menegaskan, kondisi saat ini masih tergolong aman dan sangat terkendali.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Semua Pasien Positif Isolasi di Rumah

Menurut Ngabila, hal itu dilihat dari tak ada kenaikan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.

"Masyarakat diimbau jangan panik, terus tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat," ucap Ngabila.

Guna mencegah kenaikan kasus positif Covid-19, Dinkes DKI Jakarta pun mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Lebih ketat bermasker, lebih rajin mencuci tangan, jaga ventilasi udara indoor, dan hindari asap rokok," ucap Ngabila.

"Artinya, tanggung jawab kesehatan ada pada diri masing-masing masyarakat," sambung dia.

Belum butuh pembatasan

Dinkes DKI pun menyatakan belum diperlukan pembatasan aktivitas masyarakat, meski terjadi kenaikan kasus Covid-19 di Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com