Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Duga Ada Unsur Cemburu dalam Pesan "Puas Bunda Tx for All" yang Ditulis Ayah Pembunuh Anak di Jagakarsa

Kompas.com - 12/12/2023, 15:24 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pesan yang ditulis dengan darah ditemukan di lokasi pembunuhan empat anak kandung oleh ayahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Tulisan “Puas Bunda Tx For ALL” itu diduga kuat ditulis langsung oleh pelaku pembunuhan, yaitu Panca Darmansyah (41), di ubin rumah kontrakan.

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menduga ada kemungkinan rasa cemburu dari pelaku dalam hubungan pasangan suami-istri ini.

Baca juga: Ayah di Jagakarsa Diduga Rekam Saat Bunuh 4 Anaknya demi Balas Dendam pada Istrinya

Hal itu membuat Reza berpikir bahwa keempat anak itu menjadi sasaran dua hal. Salah satunya adalah kemungkinan suami yang sedang marah dengan istrinya.

"Sehingga (ingin) melampiaskan dendam pada istri, tapi tak bisa dilakukan secara langsung. Maka, kemudian anak jadi sasaran," ucap Reza dilansir dari Youtube Kompas TV, dikutip Selasa (12/12/2023).

Kedua, Reza memandang ada kemungkinan sang suami sedang merasa kehilangan. Dengan begitu, suami berpikir sudah saatnya sang istri juga merasa kehilangan yang sama.

"Ini juga merupakan variasi lain di mana anak kemudian terposisikan pada pihak yang lemah ketika objek atau sasaran utama perilaku agresif tak bisa dijangkau pelaku," ucap Reza.

Baca juga: Masih Dirawat di RS Polri, Ayah Pembunuh 4 Anak Kandungnya di Jagakarsa Belum Ditahan

Pada situasi tersebut, Reza berujar, maka pelaku akan mencari objek lainnya yang sangat disayangkan obyek pengganti itu adalah anaknya sendiri.

Secara umum, anak memang memiliki kelemahan yang multidimensional. Misalnya saja, secara fisik mustahil bagi anak melakukan perlawanan secara langsung.

Secara psikis, anak juga tidak menyangka bahwa orang yang akan menyakitinya adalah orangtuanya. Anak juga relatif lebih mudah untuk dimanipulasi dan diintimidasi.

"Demikian juga secara sosial, anak akan mengalami kesulitan ketika mereka dalam situasi kritis dan mencari bala bantuan," tutur Reza.

Baca juga: Pesan Berdarah dalam Pembunuhan 4 Bocah oleh di Jagakarsa Dinilai Menyiratkan Amarah Hebat Sang Ayah

Kronologi

Diberitakan sebelumnya, warga Gang Haji Roman, RT 04 RW 03, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023) sore, terganggu oleh bau busuk yang menyengat.

Baca juga: Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya Bermula dari Nina Bobokkan Si Bungsu

Setelah ditelusuri, bau berasal dari sebuah rumah kontrakan yang dihuni pasangan suami istri bernama Panca dan D beserta anak-anaknya.

Di dalam rumah, warga bersama polisi menemukan keempat anak Panca dan D dalam keadaan tewas di salah satu kamar. Mereka adalah VA (6), S (4), A (3), dan As (1).

Baca juga: Aksi Ayah di Jagakarsa Bunuh 4 Anak Kandungnya Bermula dari Nina Bobokkan Si Bungsu

Tidak hanya itu, Panca ditemukan telentang lemas di kamar mandi dengan lengan terluka. Sebilah pisau yang diduga digunakan P untuk menyayat tubuhnya juga ditemukan di dekatnya.

Penyidik menduga, Panca tega menghabisi nyawa anak-anaknya sendiri sebelum mencoba bunuh diri.

Istri Panca berinisial D dirawat di salah satu rumah sakit di RSUD Pasar Minggu akibat kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Panca pada Sabtu (2/12/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com