Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Selebritas Bolak-balik Masuk Penjara karena Narkoba, Pakar: Jangan Buru-buru Salahkan Pelaku

Kompas.com - 09/01/2024, 14:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum reda pemberitaan kasus narkoba yang menjerat aktor Ammar Zoni untuk yang ketiga kalinya, polisi kembali menangkap sesesorang dari kalangan selebritas dengan kasus yang sama.

Polisi kembali menangkap selebritas Ibrahim Salahuddin atau Ibra Azhari (53) atas penyalahgunaan narkoba untuk yang kelima kalinya pada Kamis (4/1/2024).

Dalam kasus terbaru, Ibra ditangkap bersama sang kekasih yakni Nandya Natasha (52) di apartamen Ciputat, Tangerang Selatan.

Baca juga: Ibra Azhari dan Adiksinya pada Narkoba, Tak Kapok meski Berkali-kali Masuk Penjara

Pada awal tahun lalu, polisi juga menangkap aktor bernama Revaldo pada awal tahun lalu. Penangkapan ini juga bukan pengalaman pertama buat Revaldo.

Revaldo merupakan pengguna lama sudah ditangkap tiga kali atas kasus yang sama. Di sisi lain, masih ada sederet selebritas yang juga mengulangi keselahan yang sama, yakni Jennifer Dunn dan Fariz RM.

Penyakit kambuhan

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, turut menyoroti fenomena selebritas yang berulang kali jatuh ke lubang gelap narkotika ini.

Menurut Reza, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lain (Napza) memang harus dilawan.

"Tapi, ketika terjadi kasus residivisme penyalahguna narkoba, jangan buru-buru apalagi semata-mata menuding pelaku dan memberikan tepuk riuh ke aparat terkait," ucap Reza kepada Kompas.com, dikutip Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Polisi Sebut Ibra Azhari Sering Konsumsi Narkoba bersama Sang Kekasih

Menurut dia, kasus residivisme penyalahguna narkoba justru boleh jadi membuka bopeng penanganan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Reza menyebutkan, relapse atau kambuhnya penyalahguna disebabkan oleh satu atau beberapa faktor.

"Salah satunya, masalah ketergantungan obat-obatan diatasi dengan juga memberikan obat-obatan," ucap Reza.

Penanganan yang demikian ini dinilai berpotensi terjadi interaksi antarobat atau pun reaksi terhadap obat yang tak diduga.

Faktor lainnya, kambuhan terhadap narkoba dinilai akibat dari terapi (treatment ) bersifat klasikal yang mana antar penyalahguna diberikan bentuk penanganan yang seragam.

Baca juga: Bebas Penjara November 2023, Ibra Azhari Langsung Pakai Narkoba Lagi

Terapi klasik tersebut, kata Reza, tidak cukup memberikan perhatian terhadap kondisi masing-masing individu.

"Kemudian, dunia di sentra treatment sangat ideal. Akibatnya, penyalahguna tidak punya kesanggupan ketika kembali ke dunia luar yang jauh dari ideal," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com