JAKARTA, KOMPAS.com - Suhanda (66), marbut Masjid Jami Al Bashor RW 03 Dukuh, Kramatjati, Jakarta Timur, berusaha merawat tanaman cabai dan terong di masjid itu dengan sepenuh hati.
Meski tak memiliki pengalaman merawat cabai dan terong, ia membuktikan bisa merawat tanaman itu agar terus tumbuh subur.
"Saya sebelumnya enggak ada pengalaman merawat tanaman cabai atau terong, cuma tanaman bunga. Tapi alhamdulillah tanamannya semakin berkembang sejak dikasih Pak Wali Kota," ujar dia di Masjid Jami Al Bashor, Selasa (16/1/2024).
Baca juga: Lahan Bekas Pohon Tak Berbuah di Masjid Kramatjati Kini Ditanami Cabai dan Terong
Awalnya, tanaman yang diberikan Pemerintah Kota Jakarta Timur pada 5 Januari itu hanya setinggi 20-30 sentimeter.
Kini, tinggi tanaman cabai dalam polybag itu bervariasi, tertinggi sekitar 60 sentimeter. Bahkan, beberapa tanaman mulai tumbuh bunga.
Suhanda mengungkapkan, rasa percaya dirinya muncul berkat pengetahuan mendasar tentang cara menyiram dan memupuk tanaman.
Ditambah lagi, ia diberi panduan oleh pihak kelurahan saat menerima tanaman tersebut.
"Ada panduan dari orang-orang kelurahan juga. Mudah-mudahan sukses dan berhasil dipanen. Rencananya panen raya pas bulan Ramadhan nanti," tutur dia.
Suhanda bercerita, setelah mendapat tanaman gratis, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) mulai menyusun jadwal perawatan tanaman cabai dan terong.
Dalam daftar itu, orang-orang yang akan dilibatkan adalah empat marbut dan ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Namun, Suhanda langsung mengajukan diri untuk merawat dua jenis tanaman itu seorang diri. Sebab, ia khawatir jadwal perawatan tanaman bentrok dengan kegiatan ibu-ibu PKK.
"Saya langsung bilang mau ngurus semuanya, termasuk penyiraman dan pemberian pupuk. Jadinya ya jadwal enggak jadi dibuat dan sampai sekarang saya yang urus cabai dan terongnya," Suhanda berujar.
Baca juga: Warga Senang Cabai yang Ditanam di Masjid Al Bashor Kramatjati Akan Dijual Murah
Suhanda pun sepenuh hati merawat tanaman itu agar bisa dipanen tepat waktu dan dijual murah kepada warga. Dengan demikian, warga juga akan merasa terbantu.
"Mengurus tanaman cabai dan terong juga menurut saya bagian dari ibadah, karena hasil panennya nanti bisa dinikmati warga RW 03," kata dia.
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur menyiapkan 15.200 bibit cabai untuk ditanam di 65 masjid, 10 gereja, dan satu pura.
Masing-masing rumah ibadah akan diberi 200 bibit cabai untuk dibudi daya.
Baca juga: Hasil Panen Cabai dan Terong di Masjid Kramatjati Bakal Dijual Lebih Murah dari Pasaran
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menuturkan, budi daya cabai dilakukan untuk membantu menekan harga cabai di Jakarta Timur.
Cabai ditargetkan sudah bisa dipanen bersama menjelang bulan Ramadhan. Hasil panen akan dijual dengan harga yang lebih murah daripada harga di pasar.
Sebab, saat bulan Ramadhan, harga cabai diprediksi akan meroket. Harga yang lebih rendah diharap dapat meringankan beban warga ketika harga cabai di pasar meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.