Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Penemuan Mayat Pria di Bogor, Jasadnya Terbungkus Sarung dan Kepala Terikat Lakban

Kompas.com - 18/01/2024, 15:22 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

KAPUBATEN BOGOR, KOMPAS.com - Seorang pria inisial K ditemukan tewas di dalam kamar mandi kontrakan di Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/1/2024) pagi.

Korban yang berkerja sebagai karyawan di toko bangunan itu ditemukan tak bernyawa oleh bosnya sekaligus pemilik kontrakan.

Kronologi penemuan

Ketua RT setempat, Abdul Rosyid, menceritakan penemuan mayat K bermula dari kecurigaan sang bos terhadap korban yang tak kunjung datang ke tempat kerjaannya hingga pukul 07.30 WIB.

Baca juga: Teka-teki Penemuan Mayat Perempuan di Dalam Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Ada Kertas Karton di TKP

Hal itu membuat bosnya mendatangi rumah kontrakan korban. Setibanya di kontrakan, sang bos mendapati bahwa sepatu, sandal, dan juga motor korban berada di lokasi.

Saat rumah kontrakannya diketuk, K tak menjawab. Hal ini membuat sang bos terpaksa membongkar jendela untuk mengecek keadaan lantaran pintu dikunci dari dalam.

"Pas dilihat ke dalam, korban udah gak ada (meninggal), di kamar mandi meringkuk," ucap Rosyid dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu.

Usai menemukan anak buahnya tak lagi bernyawa, bos toko bangunan itu melapor usai ke polisi sekitar pukul 08.10 WIB.

Terbungkus sarung dan terikat lakban

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara mengatakan, jasad K terbungkus sarung saat ditemukan.

Baca juga: Mayat Bayi Tersangkut di Kali Baru Ciracas

"Pada saat kita temukan kondisinya celana sudah terbuka dalam keadaan jongkok dan terjatuh, tertidur. Masih dalam keadaan meringkuk dengan sarung di kepalanya," kata Teguh dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (18/1/2024).

Selain terbungkus sarung, Teguh menyampaikan bahwa wajah korban terikat lakban berwarna hitam.

Namun, polisi belum bisa menjelaskan lebih jauh soal lakban yang terikat di wajah korban.

"Ada lakban di kepalanya. Kalau dugaan awal kami masih belum bisa memastikan (soal lakban)," ujar Teguh.

"Tapi yang jelas kami menemukan ikatan lakban atau lakban yang masih utuh di situ, ada juga lakban yang sudah bekas," sambungnya.

Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Kondisi jenazah K yang tak biasa membuat polisi melakukan pemeriksaan mendalam dan membawa tubuhnya ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diotopsi.

Baca juga: Jasad Wanita yang Ditemukan di Peti Kemas Tanjung Priok Baru Mulai Diotopsi Hari Ini

Setibanya di rumah sakit, jenazah korban langsung dibawa petugas ke ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramatjati untuk memastikan penyebab kematian.

Nantinya, hasil otopsi berupa Visum et Repertum bakal diserahkan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ke Satreskrim Polres Bogor untuk keperluan penyidikan kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com