Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Tembok SPBU Roboh di Tebet yang Tewaskan Satu Keluarga Berujung Damai, Harapkan Bantuan Pendidikan Anak Korban

Kompas.com - 23/01/2024, 08:15 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus robohnya tembok SPBU di Tebet, Jakarta Selatan, yang menewaskan tiga anggota keluarga bernama Sumedi Riyanto (80), Thio (74), dan Ami Kusuma Dewi (35) berujung damai.

Sehari setelah kejadian, PT Pertamina Patra Niaga memberikan santunan terhadap keluarga korban.

"PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan dukacita mendalam kepada korban dan keluarganya. Santunan untuk para korban telah diberikan dan diterima langsung oleh keluarga korban," ujar Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan dalam keterangan tertulis, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Pertamina Beri Santunan ke Keluarga Korban Tewas Tertimpa Tembok SPBU di Tebet

Lebih lanjut, Eko menyebutkan, pihaknya menyesalkan peristiwa nahas tersebut terjadi.

Karena itu, pihaknya bakal menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada aparat kepolisian.

"Pertamina menyayangkan terjadinya insiden runtuhnya tembok pembatas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) 34.128.04, Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin pukul 11.50 WIB. Penyebab runtuhnya tembok masih dalam investigasi pihak kepolisian," tutur dia.

Enggan pidanakan Pertamina

Keluarga korban bernama Amri (42) menyampaikan bahwa pihaknya enggan menyeret PT Pertamina (Persero) ke jalur hukum.

“Saya dan adik saya sepakat untuk mencari jalan tengah meski kasus ini masih diproses oleh polisi,” ujar Amri, Senin.

Baca juga: Keluarga Korban Robohnya Tembok SPBU Tak Ingin Pidanakan Pertamina

Kata Amri, keluarganya tak ingin memperpanjang masalah karena sudah ikhlas dengan musibah yang terjadi.

Ia tak ingin para korban yang merupakan ayah, ibu, dan adiknya itu tak tenang di alam kubur.

“Kami enggak mau mereka enggak tenang di sana, karena kami masih memperkarakan kasus ini,” tutur dia.

Berharap bantuan untuk pendidikan

Meski memilih jalur damai, Amri berharap ada uluran tangan lebih dari pihak Pertamina selain memberikan dana santunan.

Hal ini diharapkan dapat terwujud karena Ami meninggalkan empat orang anak yang masih kecil-kecil.

Baca juga: Pilih Jalur Damai, Pihak Keluarga Harap Pertamina Beri Bantuan Pendidikan Anak Korban Robohnya Tembok SPBU

“Meski sudah ada kompensasi untuk dana pemakaman dan lain-lain, kami berharap mereka bisa membantu pendidikan anak dari adik saya. Yang paling besar baru kelas 5 SD soalnya dan yang paling bontot masih dua tahun,” imbuh dia.

Korban sudah dimakamkan

Amri berujar, ketiga anggota keluarganya telah dimakamkan pada Minggu (21/1/2024) malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com