Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didatangi Keluarga Pelaku, Remaja Korban Prostitusi Online di Bekasi Minta Perlindungan LPSK

Kompas.com - 24/01/2024, 18:46 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - A (15), remaja korban prostitusi online di Bekasi, mengajukan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Ayah A, JP (48) membenarkan putrinya yang sempat dijual dan dijadikan pekerja seks komersial itu meminta dilindungi.

"Iya betul (daftar ke LPSK), berkasnya sudah masuk semua," kata JP saat dihubungi, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Terbongkarnya Praktik Muncikari Oma di Bekasi, Berawal dari Laporan Remaja yang Dijebak Prostitusi Online

JP menuturkan, langkah ini diambil untuk melindungi putrinya. Pasalnya, ada keluarga pelaku yang tiba-tiba datang ke rumah.

Keluarga pelaku berdalih ingin proses hukum dihentikan dengan cara berdamai. Namun, JP menolak.

"Kemarin sempat dua kali keluarga pelaku ke rumah dengan dalih minta damai, saya merasa terganggu," kata JP.

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak datang lagi," sambung dia.

Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Lia Latifah menuturkan, A didaftarkan ke LPSK untuk mendapat perlindungan.

"Diarahkan dari Polres Kota Bekasi untuk ke LPSK agar mendapat perlindungan," imbuh Lia.

Baca juga: Tersangka Prostitusi Online di Bekasi Ternyata Jual 8 Korban lewat Aplikasi Kencan

Lia menuturkan, sejauh ini pihaknya menerima laporan ada orang yang menanyakan rumah korban.

"Sejauh ini yang diinformasikan ke Komnas PA hanya ada orang yang tidak kenal menanyakan rumah korban," kata Lia.

Sebelumnya diberitakan, A terjebak dalam prostitusi lewat sebuah aplikasi kencan daring (online).

A tidak pernah menyangka bahwa pria yang ia kenal lewat aplikasi kencan itu bakal menyekap dan menjual dirinya pada pria hidung belang.

Korban dibawa ke sebuah rumah kontrakan di wilayah Pondok Gede, Bekasi. Pria itu lalu menawarkan pekerjaan kepadanya.

Baca juga: Jebakan Prostitusi Online Jerat Remaja di Bekasi: Cari Mangsa lewat Aplikasi Kencan, lalu Sekap dan Jual Korban

Iming-iming pekerjaan yang ditawarkan pelaku ternyata hanya jebakan. Pria itu malah menyuruh A berfoto dengan pakaian yang telah disiapkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com