Sebagai orang yang telah melewati pemilu beberapa kali, Anto sudah muak dengan silat lidah para kandidat. Ia kecewa, karena janji manis sebelumnya saja belum tuntas.
“Ya yang mau jadi siapa saja, ya sama saja sih. Enggak usah Presiden lah, misal dari partai ini, 'entar kalau sudah jadi, ini diperbaiki'. Pemilu lalu, jadi, coblosnya itu semua. Enggak diperbaiki. Makanya itu, bohong saja,” tutur Anto.
Ayah dua anak itu bercerita, suatu kali ada seorang caleg yang datang ke desanya pada pemilu 2019.
Selain politik uang, caleg tersebut menjanjikan memperbaiki tanggul yang jebol dan menyebabkan rumah warga kebanjiran.
“Tanggul, yang pada jebol-jebol dan banjir, sampai sekarang masih ada. Kalau mau diliput, ketahuan semua, jebol semua, rata sama tanah itu. Dekat rumah saya kan ada kali kecil, hancur semua,” imbuh Anto.
“Lima tahun diprotes, enggak ditengok. Makanya kalau banjir kan parah, sampahnya naik semua. Itu orangnya juga nyaleg lagi,” tambahnya.
Berdasarkan pengalamannya ini, ia sudah lelah percaya dengan orang-orang partai. Masyarakat kecil ujung-ujungnya tetap sengsara dan hanya bisa meratapi nasib.
“Mau siapa saja Presidennya, legislatifnya, ya sama saja, begini-begini saja,” keluh Anto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.