Dalam waktu dekat, ia akan mengatur agar ada label informasi yang menjelaskan sejarah dari meriam buatan Manuel Tavares Boccaro asal Portugis itu.
"Ketika saya lihat lagi memang waktu itu pernah dipasang label informasi koleksi. Dengan adanya ini, tentunya kami akan segera pasang informasinya agar tidak menimbulkan persepsi," imbuh dia.
Sejumlah pengunjung Kota Tua menyayangkan narasi video dalam akun TikTok @muhammadlutfifuad yang menganggap bentuk jempol terjepit pada Meriam Si Jagur sebagai sesuatu yang mesum dan tidak pantas dipajang.
“Harus lebih luas rekreasinya, lah. Kalau itu suatu kebanggaan di Indonesia karena cuma ada satu. Bisa dikatakan, di dunia cuma ada satu Meriam Si Jagur yang dibuat di Macau,” ujar Supri (45), saat diwawancarai Kompas.com, Senin (5/2/2024).
Baca juga: Pengunjung Kota Tua Tak Setuju Bonggol Jempol Terjepit Meriam Si Jagur Dianggap Mesum
“Jangan langsung menilai. Cari dulu maknanya,” lanjut dia.
Hal senada disampaikan oleh Syifa (22). Menurutnya, orang yang ingin melihat meriam tidak akan terfokus pada gestur tangan terkepal yang jempolnya dihimpit di antara telunjuk dan jari tengah itu.
“Enggak setuju (dibilang mesum). Kok bisa jadi porno gitu? Kan ini cuma meriam, yang ngomong kali tuh pikirannya ke mana-mana,” ucap Syifa.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Jamal (52). Dia setuju bahwa Meriam Si Jagur tidak pantas ditaruh di Taman Fatahillah lantaran banyak anak-anak yang berkunjung ke area rekreasi itu.
“Enggak pantas ini di depan umum. Istilahnya, (gestur itu) bisa diartikan dengan bahasa yang jorok. Anak-anak enggak pantas melihat ini,” tutur Jamal.
“Meskipun sejarah sekalipun, harusnya ada perubahan atau dibuang. Atau, lambang itu diganti dengan lambang yang lain,” sambung dia.
Baca juga: Suka Duka Mudi Si Jenderal Sudirman Kota Tua Bertahan Hidup di Jakarta
Selain itu, Jamal juga tetap tidak setuju Meriam Si Jagur dipajang di Taman Fatahillah meskipun ada penambahan label informasi berisi sejarah Meriam Si Jagur.
“Tidak semua akan membaca keterangan tersebut. Bisa jadi cuma pandangan pertama saja,” imbuh dia.
(Tim Redaksi: Xena Olivia, Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.