Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangku dan Fiber Pagar Rumah Dibakar di Duren Sawit, Warga: Kami Pikir Kena Puntung Rokok

Kompas.com - 19/02/2024, 13:22 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Pondok Kopi sempat mengira kebakaran bangku di RT mereka disebabkan puntung rokok. 

Namun, kini mereka menduga bangku sengaja dibakar oleh orang tidak dikenal. 

"Awalnya, kami semua pikir, misal ada yang naik motor atau jalan kaki, mereka buang puntung rokok dan kena bangku," ungkap kepada Kompas.com di lokasi kejadian di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (18/2/2024) malam.

Warga menyadari kejanggalan peristiwa itu setelah menyadari tidak hanya bangku yang terbakar pada saat itu. 

Baca juga: Fiber Pagar dan Bangku Rumah 2 Warga di Duren Sawit Dibakar Orang Tak Dikenal

Fiber pagar yang ada di RT lain di Pondok Kopi juga terbakar. 

Pembakaran oleh orang tidak dikenal itu terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Jarak antara kontrakan yang bangkunya dibakar dengan rumah yang fiber pagarnya dibakar hanya sekitar 150 meter.

"Pas pagi, kami dapat kabar rumah pak ustad di RT 002 dibakar. Kami jadi mikir kalau ini sengaja dibakar orang enggak tahu siapa," ucap Yanti.

Warga RT 002 dan RT 003 tidak tahu harus menaruh curiga pada siapa. Pada orang asing yang melintasi dua wilayah itu pun terasa sulit dilakukan.

Baca juga: Bawaslu Dapati Ada PPS Buka Kotak Suara Sebelum Rekapitulasi di Serpong Utara

Pasalnya, jalanan tempat bangku dan fiber pagar berada bukanlah jalanan khusus warga setempat.

"Ini jalan umum. Kami enggak mau curiga sama orang-orang yang lewat karena takut salah, karena ini bukan jalur khusus perumahan warga sini. Biar polisi yang nyelidikin saja," ujar Yanti.

Sebelumnya, bangku dan fiber pagar diduga dibakar oleh orang tidak dikenal terjadi di wilayah RT 002 dan RT 003 di RW 04 Pondok Kopi, Jumat dini hari.

Berdasarkan keterangan dari jajaran Polsek Duren Sawit, ada kemungkinan orang yang membakar dua obyek itu sebelumnya telah menyiram cairan berupa bensin atau minyak tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com