Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas PUPR Benarkan JPO di Taman Secawan Depok Ditutup akibat Dijadikan Perosotan

Kompas.com - 21/02/2024, 13:32 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianty membenarkan bahwa jembatan penyeberangan orang (JPO) di Taman Secawan ditutup karena dijadikan tempat perosotan oleh anak-anak.

"Kemarin langsung ditutup karena ramai terus di akun Instagram Depok 24 jam, karena dipakai perosotan oleh anak-anak," kata Citra kepada Kompas.com, Rabu (21/2/2024).

Citra mengungkapkan, perilaku anak-anak tersebut terjadi di luar pengawasan Dinas PUPR.

"Sebenarnya, anak-anak menggunakan JPO sebagai perosotan di saat musim hujan juga di luar kendali kami," tutur Citra.

Baca juga: Akses Masuk JPO di Taman Secawan Depok Ditutup Bambu

Menurut Citra, akses keluar-masuk jembatan dibuat bidang miring, bukan anak tangga, supaya ramah penyandang disabilitas.

Dinas PUPR juga memasang jalur kuning (guiding block) di bagian tengah bidang miring untuk memudahkan para penyandang disabilitas menggunakan JPO.

"Sebenarnya, bagian tengah jembatan berwarna kuning yang dipakai jadi perosotan diperuntukkan kepada disabilitas saat pakai kursi roda. Itulah fungsi bagian tengah JPO tersebut," ungkap Citra.

Baca juga: Anggap Akses JPO Taman Secawan Depok Curam, Warga: Heran, Kok Jadi Tempat Perosotan Anak-anak

Selain itu, Citra mengatakan, pembangunan jembatan tersebut sudah mengacu Peraturan Menteri PUPR yang mengatur pedoman fasilitas bagi pejalan kaki.

“Jalur disabilitas pada dasarnya sesuai ketentuan Permen PUPR,” kata dia.

Dinas PUPR juga sudah menyesuaikan kemiringan jembatan sesuai Peraturan Menteri PUPR yang mengatur kemiringan maksimal 20 derajat.

“JPO di area Secawan ini kemiringannya ada di angka 11-17 derajat," ungkap Citra.

Adapun JPO sudah ditutup kurang lebih dua minggu, sejak awal Februari 2024.

"Sudah ditutup dua mingguan dan terus begitu sampai jembatan kami perbaiki," jelas Citra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com