Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Ibu Korban Perundungan SMA di Serpong: Anak Tutup Diri dan Sering Menangis

Kompas.com - 01/03/2024, 19:33 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - W (44) menumpahkan curahan hati mengenai anaknya, A (17), yang menjadi korban perundungan SMA swasta di Serpong.

W mengaku, ia merupakan orang yang paling telat mengetahui anaknya menjadi korban oleh para siswa di sekolah tersebut yang tergabung dalam sebuah kelompok bernama “Geng Tai”.

Setelah mengetahui peristiwa itu, W mencecar sejumlah pertanyaan kepada A, seperti ‘apakah kamu pernah menyakiti orang?’, ‘Apakah kamu pertama kali memukul? ‘, dan sebagainya.

Kendati demikian, A dengan tegas menjawabnya tidak sama sekali. Oleh karena itu, W membuat laporan polisi di Polres Tangerang Selatan pada Rabu (14/2/2024).

Baca juga: Tersangka Perundungan Siswa SMA Swasta di Serpong Terancam Penjara 7 Tahun

“(Saya bilang) 'Oke, kalau begitu, mama lanjut untuk proses hukum. Kamu enggak perlu cerita apa-apa sama mama, nanti kamu ceritakan di depan pak polisi saja. Mama juga enggak akan marah kalau mama mendengar’,” kata W di Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (1/3/2024).

“‘Kamu buka semuanya, sejujur-jujurnya, apa yang kamu ingat, apa yang kamu tahu. Nanti, urusannya bukan urusan kamu lagi. Mama pokoknya maju, bakalan dampingi kamu, belain kamu semuanya',” ungkap dia melanjutkan.

W berpesan hal tersebut kepada A karena anaknya enggan membuka diri usai beberapa hari menjadi korban perundungan.

“Saya kesulitan untuk membuka dia untuk berbicara kejadian itu, dia tuh enggak mau, masih ketakutan, dia enggak mau buka itu semua. 'Oke, kita lanjut ya', aku bilang,” imbuh W.

Baca juga: Kemen PPA Upayakan Diversi untuk Pelaku Perundungan SMA Swasta di Serpong

W mengungkapkan, kondisi anaknya kini berangsur membaik usai hampir satu bulan menjadi korban perundungan SMA swasta di Serpong.

Kendati demikian, kondisi mental A belum sepenuhnya membaik. Korban terkadang menangis apabila teringat kejadian-kejadian kelam tersebut.

“Kadang-kadang dia akan merasa… Pada saat sendiri, ada saatnya dia pingin menangis, ada saatnya dia ingin kunci pintu ke kamar,” ungkap W.

Oleh karena itu, W hanya bisa meminta tolong kepada teman terdekat A untuk datang ke rumah agar anaknya itu tidak merasa sendiri.

Di sisi lain, W menceritakan bagaimana ia berkomunikasi dengan A saat buah hatinya itu tengah berada dalam kondisi rentan.

Baca juga: Tak Terima Diadukan ke Saudara Korban, Siswa SMA di Serpong Lakukan Bullying untuk Kedua Kalinya

“Seperti, ‘kamu kenapa, nak?, gitu, ‘apa yang kamu takuti?' gitu. 'Mama, takut', kata dia, 'aku masih takut, mama enggak tahu sih'. Katanya, 'kalau mama speak up semua. Itu nanti efeknya buat aku bagaimana?'. Seperti itu, masih banyak tekanan,” ujar W.

“(A juga bilang) 'Mama tahu, aku sudah digebukin, terus, sekarang aku di media sosial dikata-katain. Mami dikatain, papi dikatain, semua dikata-katain’,” tambahnya.

Oleh karena itu, W menyampaikan bahwa anaknya itu mengalami kondisi drop akibat hujatan-hujatan dari media sosial. Alhasil, A kerap bertanya-tanya kepada ibundanya.

“(Anak saya bilang) ‘kok enggak ada yang percaya sama aku?', gitu. Lebih, ‘kenapa aku di kata-katain sama teman-temannya mereka? Sama mereka’. Itu sih yang ada di pikiran anak saya sekarang,” pungkas W.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com