Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrakan Korban Pembunuhan di Bukit Pelangi Bogor Sepi, Lampu Masih Menyala

Kompas.com - 03/03/2024, 13:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - IDES, seorang perempuan berusia 24 tahun tewas dibunuh di Bukit Pelangi, Bogor, tampak sepi, Minggu (3/3/2024).

Kini, kontrakan yang korban tempati di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, tampak sepi. Berdasarkan pengamatan di lokasi, lampu di teras rumah tampak masih menyala.

Kontrakan yang ditempati IDES dan orangtuanya berada di sebuah "gang senggol". Sementara petak yang dihuni berada di gang yang lebih sempit.

Setibanya di gang yang lebih sempit, tempat tinggal IDES dan orangtuanya berada di petak pertama dari tiga petak kontrakan satu lantai.

Di depan tempat tinggal korban, masih ada beberapa barang yang mencakup tiga helm, satu kain pel, serokan, dan serokan air.

Baca juga: Beda Ekspresi Tamara Tyasmara dan Dimas Angger Saat Hadiri Rekonstruksi Pembunuhan Dante di Kolam Renang

Bahkan, pakaian dan payung keluarga korban masih tergantung di jemuran di lorong kontrakan.

Sekitar enam pasang sepatu juga masih berada di dalam rak gantung sebelah kanan pintu kontrakan.

Mengintip ke dalam, barang-barang seperti kasur, karpet, dua televisi, lemari pakaian, dan mesin cuci juga masih tertata rapi.

Beberapa kardus sepatu juga masih tersusun di atas lemari pakaian.

Berdasarkan penuturan sejumlah tetangga IDES, kontrakan tersebut memang masih ditempati keluarga korban.

Baca juga: Pelaku Tawuran di Depok yang Tewaskan 1 Orang Dijerat Pasal Pembunuhan

Namun, mereka sudah bertolak ke Jawa Tengah sejak Senin (26/2/2024) malam untuk memakamkan korban pada Selasa (27/2/2024).

Sebelum ke Jawa Tengah, mereka dijemput polisi untuk mengabarkan peristiwa yang menimpa IDES sekaligus meminta sejumlah keterangan.

Sejak saat itu, orangtua IDES belum pernah kembali ke Jakarta Timur.

Namun, kakak korban yang tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih bolak-balik untuk merapikan kontrakan orangtuanya.

Kronologi pembunuhan IDES

Sebelumnya, IDES dibunuh oleh seorang pembunuh bayaran berinisial R di Bogor, Jawa Barat.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Minggu (3/3/2024), IDES merupakan korban cinta segitiga yang melibatkan laki-laki berinisial D dan kekasihnya, DP.

DP cemburu dan tidak ingin D meneruskan hubungannya dengan korban. Ia meminta D menghabisi nyawa IDES.

Keduanya disinyalir menjadi dalang pembunuhan warga Jatinegara itu.

Mereka menyewa R dengan membayar uang muka sebesar Rp 15 juta dan satu unit ponsel merek iPhone untuk menghabisi nyawa korban.

R melancarkan aksinya di Bukit Pelangi usai korban bertemu dengan D untuk yang terakhir kalinya.

Baca juga: Ketahuan Selingkuh dengan Anggota TNI, Lusiana Sewa Pembunuh Bayaran Rp 500 Juta untuk Habisi Nyawa Suami

IDES dieksekusi di dalam mobil. Di dalam juga ada D.

"Setelah mereka melakukan pembunuhan di sini, jenazahnya sempat di bawa ke Jakarta, kemudian Cirebon, Kuningan sampai dibuang di wilayah Kota Banjar," ujar Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Jumat (1/3/2024).

Saat di Jakarta, D dan R sempat menjemput DP. Ketiganya mencari tempat untuk membuang jasad IDES.

Empat hari kemudian, tubuh korban dibuang di Banjar, Jawa Barat, dalam kondisi terbungkus selimut.

Namun, para pelaku mengambil sejumlah barang berharga milik IDES sebelum membuang tubuh korban, yakni jam tangan Rolex dan tas LV.

Dua barang itu dijual oleh D dan DP seharga Rp 54 juta.

Saat ini, DP, D, dan R terancam Pasal 340, 338, dan 365 Ayat 4 KUHP. Ancaman pidana maksimal hukuman mati.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cinta Segitiga Gadis Jakarta Berakhir Ditangan Pembunuh Bayaran, Bukit Pelangi Kenangan Terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com