Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlawanan Rektor Nonaktif Universitas Pancasila atas Tuduhan Pelecehan Seksual Stafnya, Klaim Punya Bukti

Kompas.com - 06/03/2024, 09:17 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor nonaktif Universitas Pancasila berinisal ETH (72) sejak awal membantah telah melecehkan dua staf kampusnya, RZ (42) dan DF.

ETH pun telah beberapa kali memenuhi panggilan Kepolisian Daearah (Polda) Metro Jaya. Ia membantah tudingan mencium pipi maupun memegang area sensitif korban.

Teranyar, ETH kembali diperiksa penyidik Polda Metro Jaya pada Selasa (5/3/2024). Setidaknya, ada 32 pertanyaan yang diutarakan pada ETH soal kasusnya.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Rektor Universitas Pancasila Dicecar 32 Pertanyaan Terkait Dugaan Pelecehan Seksual

Klaim punya bukti

Kuasa hukum ETH, Faizal Hafied diperiksa atas laporan dugaan pelecehan seksual terhadap mantan staf kampusnya, DF, Selasa (5/3/2024).

Ia memastikan kliennya siap menghadapi serangkaian pemeriksaan. Bahkan, Faizal mengeklaim punya bukti untuk membantah tuduhan tersebut.

"Kami siap, kami bawa bukti-bukti yang cukup baik untuk bisa mengklarifikasi dan bisa menjelaskan kasus yang diduga kepada Prof (ETH), agar bisa terang-benderang," ujar Faizal, Selasa.

Namun, ia tak menyampaikan bukti apa saja yang bakal diberikan kepada penyelidik dalam kasus yang menjerat kliennya tersebut.

ETH juga dilaporkan oleh staf kampusnya, yakni RZ, dengan kasus serupa. Dugaan pelecehan seksual yang dialami RZ terjadi pada Februari 2023.

Baca juga: Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila ke Stafnya

15 saksi diperiksa

Polda Metro Jaya telah memeriksa 15 saksi terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh ETH terhadap dua staf kampus, yakni RZ (42) dan DF.

"Laporan saudari RZ ada sembilan saksi, (antara lain) pelapor atau korban, kemudian tujuh saksi ditambah terlapor," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di kantornya, Rabu (5/3/2024).

Polisi juga telah memeriksa enam saksi dalam laporan pelecehan seksual DF. Ade menyebut, DF juga telah diperiksa atas laporan tersebut.

"Perkembangan penyelidikan laporan saat ini sudah orang yang diperiksa, pelapor atau korban, terlapor, dan empat saksi lainnya," ungkap Ade.

"Ke depan akan dilakukan pemeriksaan terhadap sekretaris dari terlapor," tambah dia.

Baca juga: Rektor Universitas Pancasila Melawan, Bantah Lecehkan Staf dan Ambil Langkah Hukum

Merasa dipolitisasi

Menurut ETH, tuduhan itu sengaja dimunculkan bertepatan dengan pemilihan rektor baru. Tuduhan itu disebut politisasi menjelang pemilihan rektor baru.

Namun, ia tak membeberkan siapa dalang di balik munculnya isu dugaan pelecehan seksual tersebut. ETH mengaku telah diberitahu yayasan bahwa dirinya siap kembali menjabat sebagai rektor.

Halaman:


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com